Banun Harpini (tengah) saat memberi pengarahan kepada 100 petani di Posko Gerakan Percepatan Tanam Luas Tambah Tanam (Gertam LTT) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jumat (18/5/2018). (Humas Badan Karantina Kementerian Pertanian)

Kementan Siapkan Dem Area Benih untuk Petani Kabupaten Bogor

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Ketua Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini memperkenalkan benih varietas unggul yang tahan hama dan berprovitas tinggi kepadi petani di desa Karekhel, yang merupakan desa mandiri benih.

”Saya menilai, penangkaran benih di sini sudah sangat baik. Dan saya hadir disini bersama tim upsus untuk memberikan peningkatan kapasitasnya agar dapat lebih maju lagi,” kata Banun saat memberi pengarahan kepada 100 petani di Posko Gerakan Percepatan Tanam Luas Tambah Tanam (Gertam LTT) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jumat (18/5/2018).

Satiri, Ketua Poktan Tani Makmur, menyampaikan bahwa desanya menangkar benih Mekonga dan Ciherang. Namun kini sudah mulai tidak tahan terhadap organisme pengganggu tumbuhan (opt).

Menjawab permasalahan itu, Banun memperkenalkan varietas unggul hasil teknologi Kementerian Pertanian, Inpari yang tahan terhadap OPT. “Gunakan teknologi yang telah dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian. Jangan lupa cermati ketersediaan air, lakukan cara tanam, panen dan tanam secara serentak maka saya yakin kita dapat panen 3 sampai 4 kali setahun,” jelasnya.

Banun yang lakukan rangkaian safari Gertam LTT pada masa tanam April-September 2018 di wilayah upsus Jawa Barat yang menjadi tanggung jawabnya ini juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG musim kering untuk wilayah Jawa Barat masih cukup baik dibanding tahun lalu.

“Air masih tersedia, namun kita harus cermat. Untuk itu gerakan tanam serentak ini akan terus saya kawal,” tegasnya.

Siti Nuryanti, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bogor melaporkan bahwa luas baku sawah kabupaten Bogor seluas 46.009 ha. Dengan target luas tanam bulan Mei 9.766 ha dan sudah terealisasi sampai dengan (17/5) 5.5415 ha.

Untuk itu sisa lahan 4.351 ha hingga 31 Mei terus dikejar dengan program Gertam LTT yang dikawal tim upsus. Pengawalan kebijakan terhadap aturan yang mengatur lahan pembangunan pangan berkelanjutan (LP2B) juga diharapkan Siti, mengingat penurunan lahan baku sawah yang terus tergerus.

“Kebijakan lahan abadi untuk pertanian perlu terus didorong Kementan, agar pangan terjamin ketersediaannya,” kata Siti.

Dengan dukungan dari para pendamping dari dinas terkait dan bintara pembina desa (babinsa) di wilayah Koramil 2116 Leuwiliang dan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, selama bulan Ramadan tidak beralih dan tetap bersemangat menanam padi di musim tanaman.

Untuk mengapresiasi kemandirian benih oleh kelompok Tani Maju Makmur ini, Banun berjanji segera merealiisasikan bantuan pendampingan penangkaran benih varietas unggul berupa dem area dari Kementerian Pertanian.

“Benih hasil teknologi unggul pertanian varietas Inpari 33, 42 dan 43, pupuk dan petugas POPT terlatih segera diterjunkan,” pungkasnya.