JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira menggagas gerakan transformasi sebagai kelanjutan gerakan reformasi. Hal ini dikatakannya saat diskusi dan launching aktivis milenial dalam memperingati 20 tahun reformasi, di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).
“Tentu kita berterima kasih sama reformasi, namun tidak berhenti di situ. Bersama adik-adik elemen dari berbagai latar belakang, kita launching sebuah gerakan aktivis milenial, kita lanjutkan reformasi dengan transformasi,” kata Anggawira.
Dia mengatakan gerakan transformasi merupakan gerakan perubahan untuk mewujudkan kemandirian bangsa. “Setelah adanya kebebasan (reformasi) seharusnya tumbuh kreativitas. Menjadi bangsa pencipta, bukan sekedar pengguna. Menjadi pengupload bukan pengunduh. Kita berkarya, berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri di semua sektor kehidupan,” kata Anggawira.
Menurut Anggawira, semangat perjuangan reformasi harus terus dipertahankan. Aktivis milenial seharusnya menanamkan kesadaran kolektif pada generasi milenial akan pentingnya perjuangan bangsa.
“Saat ini anak muda usia 16-30 tahun di Indonesia ada 65 juta orang. Dipundaknya lah bangsa ini mau dibawa kemana. Jangan sampai lost generation. Aktivis milenial harus menginspirasi mereka, menanamkan kesadaran bersama, dan menyatukan langkah melakukan perubahan,” kata Anggawira.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Koordinator aktivis milenial M. Pradana Indraputra mengatakan aktivitis milenial merupakan aktivis dari generasi milenial yang sadar teknologi dan perubahan.
“Dengan kesadaran akan teknologi dan perubahan, aktivis milenial siap menebar kebaikan bagi banyak orang. Dan dialog seperti ini akan terus dilakukan untuk saling berbagi dan menginspirasi. Kita siap bekerja bersama mendorong transformasi,” kata Pradana. (kbn)