PARIS (IndependensI.com) – Rafael Nadal mencatat sukses dengan mempertahankan gelar di ajang bergengsi French Open 2018 di Roland Garros, Paris, Prancis, Minggu (10/6/2018). Nadal menang 6-4, 6-3, 6-2 atas petenis Austria, Dominic Thiem dalam tempo dua jam 42 menit. Kemenangan ini membuat Nadal menuai rekor kemenangan ke-11 di lapangan Roland Garros sepanjang karirnya. Catatan ini adalah salah satu yang terbaik sepanjang sejarah olahraga tenis dunia, mengingat sulitnya bagi petenis untuk menuai sukses dua digit di Roland Garros.
“Saya ingat, saat Nadal kali pertama juara Roland Garros pada 2005, saya masih berusia 11 tahun. Tak menyangka saya bisa bermain di babak final bersamanya. Apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang luar biasa. Pencapaian prestasi yang terbaik . Selamat untuk anda dan ini luar biasa,: komentar Thiem atas sukses lawannya itu. Dari catatan yang ada, Nadal tidak pernah terkalahkan di Roland Garros. Punya rekor 76-0 di lapangan berdebu dan menjadi raja lapangan clay yang sulit dikalahkan. Bahkan Thiem sendiri sebenarnya sudah ragu saat melawannya di lapangan sejak set awal.
Petenis berbasis kidal ini mengaku sempat kuatir dengan kondisi tangan kirinya di set ketiga. “Saya sudah takut saja dengan kram di tangan kiri. Saya sangat-sangat kuatir,” ujar Nadal usai berlaga. Kondisi ini membuat tekanan yang dilakukan Nadal mengendur. Seiring dengan itu, justru Thiem tidak memberikan perlawanan yang cukup dan membuat Nadal lebih nyaman menahan serangan sambil menghemat tenaga. Thiem yang berusia 24 tahun ini sepertinya tidak membuat Nadal yang berusia 32 tahun untuk bertarung di lapangan Philippe-Chatrier.
Thiem adalah satu-satunya petenis yang mampu mengalahkan Nadal di lapangan clay sejak 2016. Dia berhasil menundukkan si Raja Clay saat tampil di babak perempat final lapangan clay Madrid bulan Mei lalu. Sebelumnya, Nadal menundukkan Thiem di Monaco pada April 2018. Thiem sempat mendikte Nadal melalui groundstroke akurat dan bertenaga. Hanya saja Nadal mampu keluar dari tekanan dan membalkkan keadaan. “Saya mengakui lawan cukup bagus. Dominic adalah petenis yang pandai di lapangan dan mampu bertarung agresif. Dia punya tembakan yang keras dan stamina yang luar biasa,” puji Nadal.
Dari catatan yang ada, usai mencatat sukses di musim 2017 sekaligus menuai petenis nomor satu, Nadal mengawali musim 2018 dengan sedikit kelemahan. Saat bertarung di grand slam Australian Open, hanya mampu hingga perempat final karena diganjal Marin Cilic. Kala itu, dia mengundurkan diri di set keliam menyusul cedera otot kaki kanan bagian atas. Kemudian, Nadal mundur pula dari turnamen di Acapulco, Mexico dan Indian Wells serta Miami, sebelum bermain di turnamen persiapan French Open di Spanyol. Dia pun sempat bermain di Piala Davis.