Pep Guardiola
Pep Guardiola. (foto istimewa)

Jesus Utama, Guardiola Prioritaskan Pemain Muda di ICC 2018

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Manchester City (Man City) bertekad mempertahankan takhta Liga Primer pada musim 2018/ 2019.

Karena itu, laga pramusim di Amerika Serikat (AS) diharapkan bisa menjadi persiapan yang bagus.

Man City akan berkunjung ke Negeri Paman Sam untuk mengikuti Turnamen International Champions Cup (ICC) 2018. The Citizens menjadi salah satu dari enam wakil Inggris yang ikut meramaikan event yang sudah digelar sejak 2013.

Tim asuhan Pep Guardiola itu menemani Manchester United (MU), Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur. Namun, jika ditotal, ICC diikuti hingga 18 klub papan atas Eropa yang semuanya dari satu konfederasi, termasuk Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain (PSG).

Kompetisi ini akan berlangsung mulai 20 Juli hingga 12 Agustus. Berbeda dengan edisi 2017 maupun sebelumnya, pada ICC kali ini semua laga digelar di Benua Biru dan Amerika Utara, tidak ada lagi yang digelar di Australia, China, maupun Singapura. Mayoritas dilaksanakan di AS.

Bagi Man City, ICC kali ini memiliki banyak arti. Pertama, memulihkan reputasi Inggris mengingat terakhir kali menjadi juara pada 2014 atas nama MU. Kedua, menebus kegagalan musim lalu yang hanya menjadi runner-up karena tertinggal dari Barcelona.

Tapi, tujuan utama adalah mempersiapkan diri untuk menyambut musim baru. Guardiola akan memanfaatkan turnamen ini untuk menambah jam terbang pemain muda. Mereka akan diberi kesempatan untuk merasakan seperti apa atmosfer saat melawan tim papan atas Eropa.

Maklum, selain kembali merajai Inggris, Guardiola juga berhasrat menjuarai Liga Champions. Selama di AS, The Citizensakan menghadapi Borrusia Dortmund, Sabtu (21/7), Liverpool, Kamis (26/7), dan Muenchen, Minggu (29/7).

Itu sebabnya, Guardiola memilih memprioritaskan menurunkan darah muda saat melawan ketiganya. Ini juga bisa digunakan sebagai ajang adaptasi bagi pemain baru. Sejauh ini Man City sudah merekrut satu amunisi anyar, yakni Riyad Mahrez dari Leicester City seharga 60 juta poundsterling.

Gelandang asal Aljazair itu resmi merapat ke Etihad Stadium pada 10 Juli 2018. Guardiola bisa saja memakai Sergio Aguero selaku top skor sepanjang masa dengan koleksi 199 gol dari 292 laga.

Tapi, mantan pelatih Barcelona itu sepertinya akan memilih Gabriel Jesus untuk mengisi lini depan Jesus sebenarnya sudah jadi anggota Man City sejak 3 Agustus 2016.

Tapi, penyerang asal Brasil itu dianggap masih belia karena baru berusia 21 tahun. Melihat talenta menjanjikan, di mana bisa mendulang total 24 gol dari 53 laga, Jesus jadi fokus utama Guardiola untuk dikembangkan kemampuannya.

Guardiola juga akan terus memperhatikan perkembangan Lukas Nmecha. Menurutnya, penyerang berusia 19 tahun itu bisa menjadi mesin gol andalan Man City di masa depan.

Bakatnya terlihat ketika membela tim nasional Inggris U-19 dengan menyumbang tiga gol dari 11 partai. “Guardiola pernah berkata kepada saya. ‘Perlihatkan kualitasmu, bermainlah dengan bebas, dan cobalah mencetak gol.

Sangat menyenangkan bisa ada di lapangan. Semoga saya bisa lebih banyak bertanding,” ucap Nmecha, dilansir Skysport. Jika ditambah Jesus dan Nmecha, Man City punya total sembilan pemain yang berusia 22 tahun ke bawah. Mengacu perkataan Guardiola, ada peluang besar mereka semua akan dimainkan di ICC.(BM/ist)