Patricia Walanda Sinolungan (Foto: Dokumentasi)

Saat Patricia Berpamitan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Seperti dalam setiap event golf di negara mana pun, usai penyerahan piala kepada pemenang, acara dilanjutkan dengan sambutan dari sang juara.Tapi, pada event DSC ke-10 yang lalu, ada sesuatu yang berbeda.

Patricia Walanda Sinolungan — seperti yang diceritakan Dian Mariyun, Ketua Bidang Pertandingan Pengprov PGI Jawa Barat kepada IndependensI.com — setelah menyampaikan “sepatah dua patah kata”, mengakhiri kata sambutannya dengan kalimat, “Saya juga mohon pamit, karena pada tanggal 14 Agustus, saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai penerima scholarship di Amerika Serikat …”
Untuk beberapa saat suasana berubah hening. Tapi, sejurus kemudian terdengar tepuk tangan dari para hadirin yang hadir pada acara closing ceremony DSC ke-10 yang berlangsung di Club House BGG, Sumedang, Jawa Barat.
Beberapa pengurus di antaranya Ketua Pengprov PGI Jawa Barat dan Persatuan Akademi Golf Indonesia (PAGI) yang terharu sekaligus bangga atas prestasi yang telah ditorehkan Patty, memberi sekedar uang kadedeuh untuk nambah bekal di perjalanan kepada sang juara DSC ke-10 tersebut.
Patty mendapat full scholarship dari sebuah universitas ternama di Amerika Serikat — seperti yang telah diterima oleh Tatiana Jaqueline Wijaya, Ida Ayu Melati Puteri, Natalia Christina Yoko — juga atas prestasi yang telah ditorehkannya di olahraga golf.
Selama studi di Amerika Serikat, Patty, selain mempelajari bidang studi akademik pilihannya, juga tetap menggeluti golf dan secara berkala mewakili universitas tempat dia studi dalam event golf antar-perguruan tinggi di negeri Paman Sam tersebut.
Yang menarik, para mahasiswa yang memperoleh scholarship yang berasal dari berbagai negara di dunia itu, tetap diizinkan untuk membela negara mereka masing-masing di berbagai event seperti Sea Games, Asian Games dan event lainnya.
Contohnya adalah Ida Ayu Melati Puteri yang saat ini tergabung dalam timnas golf Indonesia untuk Asian Games XVIII 2018.Sehingga dengan demikian Patty pun akan diizinkan untuk kembali ke Tanah Air, karena pada Oktober mendatang Patty akan memperkuat Pemkab Bekasi di ajang PORDA Jawa Barat XIII yang akan diselenggarakan di Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah.
Gagal masuk timnas Asian Games tidak membuat Patty patah semangat.”Padahal sejak dimulainya program pelatnas Patty telah masuk dalam tim,” kata Alga Topan, pelatih golf nasional, saat dihubungi IndependensI.com, Minggu (12/08) kemarin.”Dia juga telah mengikuti program latihan dan try in dan try out di Australia dan negara-negara ASEAN,” tambahnya.
Patty (no.6 dari kiri) sebelum tereliminasi saat tim golf pelatnas Asian Games XVIII try out ke Australia.
Akan tetapi, kata Alga lebih lanjut,  dalam menjalani program pelatnas Patty tidak dapat bersaing dengan pemain nasional yang telah menduduki ranking tiga besar seperti Rivani Adelia Sihotang, Ida Ayu Melati Puteri, dan Ribka Vania.
Menjawab pertanyaan, problem apa yang menyebabkan Patty sampai tereliminasi, “Banyak hal yang menjadi penyebabnya,” sahut Alga Topan.Salah satunya karena Patty harus berbagi waktu antara persiapan pelatnas dan masuk college, sehingga Patty terbagi fokusnya.”
Terlepas dari masalah yang dihadapinya, yang jelas setelah tereliminasi dari pelatnas — sebelum berangkat ke Amerika Serikat pada 14 Agustus ini — Patty telah meninggalkan kesan mendalam karena berhasil menjuarai DSC ke-10 dan hal ini merupakan credit point tersendiri bagi dirinya.
“Patty memang pegolf yang baik, dan dia adalah aset yang sangat berharga di percaturan golf nasional … Selamat dan sukses selalu untuk Patty!” Alga mengakhiri keterangannya kepada IndependensI.com. (Toto Prawoto)