JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dinilai telah menunjukkan kerja maksimal dalam menjaga stok ketersediaan pangan. Produksi di sektor pertanian masih dianggap optimal.
Hal tersebut dikemukakan anggota Komisi IV DPR Mindo Sianipar, Jumat (21/9/2018). Menurut Mindo, Amran Sulaiman menunjukkan hasil kerja sesuai arahan Presiden Joko Widodo melalui capaian produksi di beberapa subsektor pertanian yang baik.
“Kalau sektor pertanian masih positif. Cukup bagus produksinya. Bisa kontribusi yang maksimal buat sumber devisa negara,” ujar Mindo.
Mindo mengungkapkan, di bawah kendali Amran Sulaiman, sektor pertanian seolah menjadi investor lokal yang menyumbangkan keuntungan finansial amat besar.
“Kalau secara kerja menjaga kecukupan dari komoditas pertanian, Amran sudah bekerja menjaganya dengan baik. Seharusnya ikut didorong oleh lintas sektor instansi lainnya agar semakin baik,” ucap Mindo.
Menyoal andil produksi beras nasional, Mindo beranggapan, usaha kerja Amran patut diapresiasi. Itu dapat ditelusuri melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa bukan penyebab inflasi per Juli 2018.
“Data itu kan menunjukkan kerja Kementerian Pertanian cukup bagus ya. Artinya kebutuhan produksi beras cukup di tingkat konsumsi pasaran sehingga mempengaruhi harga yang tidak bergejolak dan naiknya nilai tukar petani sebagai indikator kesejahteraan,” kata Mindo.
Sedangkan anggota Komisi IV DPR Endang Srikarti Handayani menyampaikan, soal beras, Amran Sulaiman dan jajarannya juga pasti memiliki data yang bisa dipertanggung jawabkan ke publik.
“Nanti kan tinggal dipaparkan, apa ada sinkronisasi berdasarkan perhitungan BPS. Tapi kan yang patut diapresiasi bahwa Mentan sudah menunjukkan tecapainya peningkatan hasil produksi komoditas pertanian, apalagi sudah ada ekspornya,” ujar Endang.
Selaras dengan rekannya di anggota Komisi IV DPR, Michael Wattimena menuturkan, panen produksi padi bisa dikategorikan baik. Bahkan, kata Michael, Amran Sulaiman berani menjamin bahwa panen padi tetap aman di musim kemarau.
“Artinya stok beras cukup aman kalau dilihat dari aspek panennya. Kan Mentan yang punya data panen padi berapa banyaknya. Data yang diterbitkan Kementan katanya luas tanam padi bertambah, itu bisa diperhitungkan waktu untuk kecukupan ketersediaan beras,” ungkap Michael.
Michel mengatakan, selama ini belum ada kinerja yang tidak wajar dari Amran Sulaiman terkait urusan produksi pertanian. Oleh sebab itu perlu dukungan, khususnya yang berhubungan dengan stok beras.
Terkait sektor pertanian, BPS mencatat ada pertumbuhan yang lebih baik untuk nilai tukar petani sebesar 0,89 persen pada Agustus dibandingkan Juli tahun ini.
Sementara berdasarkan data Kementerian Pertanian per Agustus, jumlah cadangan beras nasional mencapai 166.418 ton. Kemudian, sebanyak 1.230 juta ton beras masih tersimpan di gudang penggilingan.
Sedangkan jumlah luas tanam padi dari data Kementerian Pertanian per Januari hingga Juni 2018 adalah 18.334.855 hektare.(adv/wasito)