JAKARTA (IndependensI.com) – Tim basket Pelita Jaya Basketball Club harus bertarung dalam pertandingan ketat melawan BPD DIY Bima Perkasa Jogja pada laga lanjutan IBL Go-Jek Tournament 2018 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/10/2018). Beruntung di menit-menit akhir, Pelita Jaya bisa menjaga keunggulan dan menang dengan skor 54-49.
Kesalahan Pelita Jaya terjadi di kuarter keempat. Dua faktor yang membuat mereka hampir kalah yaitu defense yang kurang rapat dan terburu dalam melakukan serangan. “Di pertandingan ini, anak-anak kurang melakukan defense, di kuarter empat sempat terlihat terlalu memberikan peluang kepada lawan. Bima Perkasa bermain bagus karena mereka pantang menyerah. Anak-anak bermain terburu-buru untuk menyerang dan tidak bisa memasukkan poin. Kuarter akhir malah scoreless, hanya mendapatkan lima poin,” ujar pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar.
Bima Perkasa mampu unggul 15-5 di kuarter keempat. Tambahan poin dari Yanuar Priasmoro di tiga menit terakhir membuat Bima Perkasa mendekat 49-54. Pelita Jaya segera berbenah dan bisa mempertahankan kemenangan hingga buzzer berbunyi. Kekurangan Pelita Jaya dalam offense terbukti dari banyaknya percobaan yang dilakukan namun tidak bisa berbuah poin. Pelita Jaya mencetak field goals 37 persen (21/56). Ini yang disayangkan oleh pelatih Johannis Winar. Mereka hanya memasukkan lima tembakan tiga angka dari 20 percobaan. Akibat dari kurang tenang dalam menyerang, Bima Perkasa jadi punya kesempatan mencetak poin.
Pelita Jaya mendapatkan poin cukup banyak dari dua bigman. Adhi Pratama mencetak 18 poin dan Ponsianus Nyoman Indrawan menghasilkan 15 poin. Sedangkan Respati Ragil Pamungkas menyelesaikan laga dengan torehan 10 poin. Untuk Bima Perkasa, kapten tim Yanuar Dwi Priasmoro bermain baik dengan menghasilkan 19 poin. Dengan tiga kemenangan yang diperoleh, dipastikan Pelita Jaya melaju ke babak semifinal IBL GO-JEK Tournament.
Sementara itu, tim basket Satria Muda Pertamina Jakarta memetik kemenangan ketiga. Kali ini yang menjadi korban Satria Muda adalah NSH Jakarta. Dominasi Satria Muda diakhiri dengan kemenangan telak 82-42. M. Dhiya’ul Haq mencetak double-double dengan catatan 10 poin dan 11 rebound. Sedangkan beberapa pemain yang menyumbangkan double digit points adalah M. Rizal Falconi dengan (13 poin), M. Sandy Aziz (12 poin), Laurentius Steven Oei (11 poin) dan Avan Seputra (11 poin).
“Menang dengan jarak poin jauh, tidak harus membuat pemain santai. Karena kita tidak boleh meremehkan lawan. Kebetulan di laga ini, materi pemain kami lebih bagus. Tapi kami juga sembari bersiap untuk menghadapi semifinal. Sebab kami sudah pasti lolos dengan tiga kemenangan ini,” ucap pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.
Laga lainnya, Bogor Siliwangi mengakhiri paceklik kemenangan di Solo dengan menuai debut kemenangan dengan menundukkan Satya Wacana 69-62. Dua pemain Siliwangi, Daniel Wenas dan Fadlan Minallah tampil baik dengan mencetak double-double. Daniel menyumbang 18 poin dan 13 rebound, sedangkan Fadlan mencetak 12 poin dan 11 rebound. Selain mereka berdua, Siliwangi mendapatkan sumbangan poin banyak dari Muhammad Yugie dengan 17 poin dan Fisyaiful Amir yang mencetak 10 poin.
Kemenangan Siliwangi sudah terlihat sejak babak pertama. Mereka dengan nyaman menguasai permainan. Saat jeda pertandingan, Siliwangi sudah unggul 13 poin, 35-22. Namun, Satya Wacana mendapatkan angin segar ketika menerapkan stategi full court press. Banyak kesalahan Siliwangi yang bisa dimanfaatkan menjadi poin. Pertahanan Siliwangi tidak mampu menahan gempuran Andre Adriano. Khususnya menghalau tembakan tiga angka. Di sisa satu menit kuarter keempat, Andre membuat Satya Wacana hanya terpaut dua poin, 62-64, lewat three point jump shot.
Sayangnya saat mendapatkan kesempatan menyerang, justru David Nuban melakukan turnover yang berakibat fatal. M. Yugie yang menerima asis dari Fadlan, bisa mencetak dua poin sekaligus memastikan Siliwangi mengunci kemenangan. “Di kuarter satu-dua, kami bermain sesuai game plan. Itulah yang membuat kamu unggul, hanya saja di kuarter ketiga mulai panik, dan lawan bisa mengejar. Kalau di kuarter keempat, itu fisik mulai menurun. Tapi kami bisa mempertahankan performa hingga akhir,” ujar pelatih Siliwangi, Ali Budimansyah.