JAKARTA (IndependensI.com) – Tim basket Satria Muda (SM) menginjak usia 25 tahun. Sebagai tim tersukses di Tanah Air, Satria Muda menandainya dengan meluncurkan film dokumenter tentang sejarah tim sejak berdiri hingga saat ini. Film berdurasi sekitar 30 menit tersebut diharapkan memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya pecinta bola basket dan fans Satria Muda serta klub-klub bola basket lainnya. Film ini menekankan nilai bahwa keberhasilan dapat dicapai hanya dengan menaklukkan tantangan-tantangan.
“Dengan kerja keras, kebersamaan, kekeluargaan dan profesionalisme, alhamdulillah Satria Muda bisa melewati tantangan-tantangan itu. Saya bersyukur kami telah menjadi klub yang solid dengan satu visi, yaitu untuk selalu menjadikan klub ini juara Indonesia dan menjadikan Indonesia juara. Sukses hari ini kami capai karena kami bersatu dan bergotong royong dalam nilai-nilai keluarga serta loyalitas,” kata pemilik klub Satria Muda (SM) Erick Thohir seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/11/2018).
Sejak berdiri pada 28 Oktober 1993, Satria Muda menjadi salah tim basket yang berhasil merebut 10 gelar juara liga profesional Indonesia dari 14 partai final yang mereka ikuti. Rentetan kampiun tersebut mulai dari era Kobatama (pada tahun 1999), IBL (2004, 2006, 2007, 2008, 2009), NBL (2010/2011, 2011/2012 dan 2014/2015) hingga kembali lagi ke IBL (2017/2018). Di kancah internasional, Satria Muda juga pernah merasakan juara di kejuaraan tingkat Asia Tenggara, SEABA, pada tahun 2008.
Kendati demikian, Erick menekankan ada hal lain yang penting selain deretan trofi kampiun yaitu bagaimana pemain Satria Muda dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara. Oleh karena itulah Satria Muda selalu mewajibkan pemainnya untuk menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi sebagai modal di masa depan seandainya tak lagi berkecimpung di dunia bola basket. “Semua pemain Satria Muda harus menyelesaikan sekolahnya dan tak melakukan hal negatif seperti berhubungan dengan narkoba. Kami ingin menghadirkan generasi baru yang dapat berkontribusi untuk bangsa,” tutur Erick.
Sementara pelatih Satria Muda saat ini, Youbel Sondakh mengaku bangga sudah menjadi bagian dari keluarga besar Satria Muda, yang mulai tahun 2015 didukung oleh sponsor utama Pertamina. “Saya merasa bangga. Satria Muda sudah membuktikan, selama 25 tahun bisa konsisten berada di level tertinggi. Kami tentu bersyukur di sini banyak orang-orang hebat yang memompa tim untuk selalu berprestasi,” tutur Youbel, yang sebagai pemain turut membawa Satria Muda menjuarai IBL 2006-2009 dan NBL 2011-2012.
Adapun acara ulang tahun SM yang ke-25 tahun dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Teten Masduki lalu pendiri SM yaitu Doedi Gambiro, Muhammad Luthfi dan tentu saja Erick Thohir yang sekarang menjabat Presiden SM, mantan pemain serta pelatih SM juga perwakilan suporter. Selain pemutaran film, dalam peringatan ulang tahun seperempat abad itu juga diadakan peluncuran kostum tim untuk Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 yang dimulai pada 30 November 2018.