Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti

Tahun 2018 Kemenhub Revitalisasi 131 Bandara

Loading

JAKARTA (Independensi.com) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selama tahun 2018 telah merevitalisasi 131 bandara dan membangun 3 bandara baru.

131 bandara yang direvitalisasi dengan perincian sebagai berikut; revitalisasi bandara di perbatasan sebanyak 24 bandara, revitalisasi bandara di daerah rawan bencana sebanyak 59 bandara, revitalisasi bandara di daerah terisolasi sebanyak 48 bandara.

Selain merevitalisasi bandara Ditjen Perhubungan Udara juga rehabilitasi runway sebanyak 39 bandara,
rehabilitasi terminal di 15 lokasi bandara dan meningkatkan total kapasitas di bandara-bandara tersebut menjadi 36 juta penumpang per tahun.

Adapun 3 bandara baru yang dibangun selama tahun 2018 yaitu Bandara Kertajati, Bandara Samarinda Baru dan Bandara Tebelian. Total bandara yang telah dibangun selama periode 2015-2018 adalah sebanyak 10 bandara dari total target pembangunan bandara sampai akhir tahun 2019 sebanyak 15 bandara.

Pada tahun 2019, 5 bandara lainnya yaitu Bandara Siau, Bandara Tambelan, Bandara Muara Teweh, Bandara Buntukunik, dan Bandara Pantar akan selesai dibangun.

Capaian Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam acara penyampaian Capaian tahun 2018 dan outlook 2019, di kantor Kemenhub Jumat (21/12). Hadir pula Sesditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, Direktur Bandara M. Pramintohadi Sukarno, Direktur Navigasi Penerbangan Elfi Amir dan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Capt. Avirianto serta para pejabat lainnya.

Dalam rangka mengurangi beban dan ketergantungan terhadap APBN, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memulai kerja sama alternatif pembiayaan dengan skema sebagai berikut:
1. Melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), yaitu
Bandara Sentani Jayapura, Bandara Fatmawati Bengkulu, Bandara RadinInten II Lampung
dan Bandara Hanandjoeddin TanjungPandan.
2. Melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu Bandara Bali Utara, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Singkawang Baru dan Bandara Juwata Tarakan.
3. Melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), yaitu Bandara Banyuwangi, Bandara Wirasaba dan Bandara Jember.

Konektivitas pada daerah yang sulit dijangkaupun menjadi salah satu program yang diamanatkan pada Ditjen Hubud, sehingga diharapkan penumpang dan barang dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara.

“Pada tahun 2018, terdapat 22 korwil jaringan rute perintis dengan rute perintis penumpang sebanyak 214 rute, rute kargo sebanyak 39 rute dan rute subsidi kargo sebanyak 2 rute”, jelas Polana.