JAKARTA (Independensi.com) – Jaksa Agung HM Prasetyo menyebutkan ada pasangan calon presiden peserta Pilpres 2019 inkonsisten atau tidak konsisten soal sosok jaksa agung mendatang yang akan ditunjuknya jika menang dalam Pilres 2019.
Menurut Prasetyo tanpa menunjuk pasangan capres tertentu bahwa selama ini ada pasangan capres selalu mengkritik dan menghendaki supaya Jaksa Agung berasal dari pejabat karir kejaksaan.
“Itu sangat betul dan yang memang kita harapkan agar Jaksa Agung berasal dari pejabat karir,” kata Prasetyo saat meluncurkan Website dan mengukuhkan pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) di Badan Diklat Kejaksaan RI, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Namun, tutur dia, diwaktu lain beredar viral calon-calon Jaksa Agung yang akan diajukan pasangan capres tersebut jika mereka menang, ternyata tidak salah satupun nama dari jaksa pejabat karir.
“Jadi sedikit tidak konsisten. Disatu sisi menginginkan atau mengkritik jaksa agung harus dari dalam. Sementara pada saat bersamaan menampilkan beberapa calon yang justru tidak ada satupun berlatarbelakang praktisi hukum dari kejaksaan,” kata Prasetyo.
Dia memahami betapa pasangan capres tersebut sangat menginginkan untuk meraih posisi Jaksa Agung yang tentunya sangat strategis.
“Karena juga ada pemahaman bahwa menguasai kejaksaan itu dimaknai sebagai sebuah kemenangan dari sisi percaturan politik.
Nah tentunya ini harus menyadarkan kita bahwa hal ini tentunya tidak demikian. Karena selaku penegak hukum kejaksaan kita harus tunjukan independensi dan integritas kita,” ucap Prasetyo.
Prasetyo sendiri berharap Jaksa agung mendatang berasal dari kalangan internal kejaksaan. “Karena jaksa yang paling tahu permasalahan dan seluk beluk penegakan hukum di Kejaksaan.”
“Bahwa ini negara demokrasi tentunya ada irisan dengan politik itu biasa. Tapi tidak berarti Jaksa Agung harus tidak independen,” kata Prasetyo.
Sebelumnya viral beredar lima nama tokoh nasional menjadi calon atau kandidat Jaksa Agung yang akan ditunjuk pasangan capres nomor urut dua Prabowo-Sandiaga Uno jika menang Pilpres 2019.
Ke limanya yaitu ada penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.(M Juhriyadi)