Harry Tjahjono (kiri)

Keprihatinan Seorang Slamet Rahardjo

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Situasi dan kondisi di negeri ini membuat seorang Slamet Rahardjo prihatin, terutama setelah kemajemukan masyarakat Indonesia mengalami “Cultur Shock” dengan hadirnya teknologi khususnya teknologi informasi yang semakin canggih.

“Lihat isi HP orang perorang di Indonesia saat ini?” kata aktor dan sutradara yang bernama lengkap Slamet Rahardjo Djarot saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Budaya bertajuk Madiun Agawe Rukun, yang berlangsung di Kedaton III Hotel Aston Kota Madiun pada Rabu (13/3/2019).

Kalau kita merujuk dari tema dalam acara dialog budaya tersebut, memang masalah kerukunan kita sebagai bangsa, diakui atau tidak. sudah mulai terkoyak – setidak kalau kita mencermati “keriuhan” yang terjadi di media sosial akhir-akhir ini.

“Tapi, kita masih memiliki peluang untuk kembali membangun kerukunan, dan itu dimulai dari sini … dari Madiun!” tegas Mas Memet, sapaan akrabnya, sebagaimana informasi yang diterima independensi.com dari Harry Tjahjono – putra asli Madiun yang dikenal sebagai seniman serba bisa yang, salah satu karyanya (scenario) Si Doel Anak Sekolahan menjadi salah satu sinetron seri yang ditunggu tayangannya oleh masyarakat pada era 1990-an.

Slamet Rahardjo sebagai pembicara utama.

Terkikisnya nilai-nilai kerukunan saat ini menjadi masalah yang sangat serius. Kalau tidak dicegah, berita bohong atau hoax, fitnah dan ujaran kebencian akan semakin marak terjadi. Tidak hanya sekadar akan menjadi “ritual” lima tahunan jelang pilpres, pilgub dan pilwalkot akan tetapi akan menjadi “santapan” sehari-hari.

Oleh karena itu, Mas Memet, sebagaimana data yang dikirimkan oleh Harry Tjahjono kepada independensi.com – sangat mengappresiasi kegiatan Dialog Budaya Madiun Agawe Rukun, dengan harapan kegiatan serupa bisa dilakukan oleh komunitas lain yang mencintai kerukunan yang tersebar di pelbagai kota di seluruh Indonesia.

“Back to the root akan membuat kurukunan paham adat istiadat atau tidak, karena adat istiadat adalah sebuah kekuatan yang sangat luar biasa yang harus dipegang teguh,” katanya

Kegiatan  Dialog Budaya Madiun Agawe Rukun untuk Kerukunan Indonesia yang di-support oleh Times Indonesia tersebut, selain menghadirkan Slamet Rahardjo Djarot juga dihadiri Walikota Madiun terpilih Maidi dan Ketua DPRD Kota Madiun Istono.

Acara dialog yang sangat mencerahkan bagi segenap tamu undangan yang hadir tersebut diakhiri dengan pemotongan tumpeng, menandai lounching Majalah Budaya MOJOPITU yang digagas Harry Tjahjono dan kawan-kawan. (Toto Prawoto)