Penampilan perdana Ribka Vania di turnamen Ladies Pro.

Merah Putih Berkibar di Arena LPGA Tour

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Walaupun tampil sebagai pemain undangan, namun keikutsertaan Ribka Vania dalam turnamen ladies pro bertajuk Honda LPGA Thailand 2019, yang berlangsung pada pekan terakhir Februari 2019 lalu, membuat siapa pun yang menyaksikan ikut merasa bangga melihat bendera Merah Putih berkibar di antara bendera dari negara peserta lainnya dalam ajang tersebut. Itu memang sudah menjadi standar operasional prosedur yang diterapkan LPGA dan berlaku di seluruh dunia.

Para penentu kebijakan di Ladies Professional Golf Association (LPGA) tidak melihat status yang disandang Ribka Vania sebagai pegolf amatir. Yang jelas, buat kita exempt tersebut adalah bentuk reward LPGA terhadap Indonesia (PB PGI) di mana salah satu pegolf binaannya diundang untuk mengikuti turnamen tersebut. Oleh karena itu, bendera negara asal dari pemain yang mendapat exempt tersebut pun dikibarkan bersama-sama dengan bendera dari seluruh dunia, yang ladies pro mereka tampil dalam salah satu tour LPGA yang disponsori oleh Honda.

Ribka Vania berfoto dengan latar belakang bendera Merah Putih.

Hal tersebut diungkapkan pelatih golf nasional, Alga Topan, dalam perbincangan bersama independensI.com yang berlangsung di Driving Range Nasional Golf Institut, Pondok Indah – Jakarta Selatan pada Kamis (14/02/2019). “Tapi, karena status Ribka masih amatir, maka dia tidak berhak atas hadiah uang yang disediakan dalam event tersebut,” katanya.

Lebih jauh Alga Topan mengatakan, meskipun hasil yang peroleh Ribka tidak seperti yang diharapkan, namun keikutsertaan pegolf putri nasional yang berasal dari Pengprov PGI Jawa Barat dalam ajang Honda LPGA Thailand 2019 tersebut, menarik perhatian para kompetitornya yang mengawali karirnya dari amatir.

“Dari obrolan saya dengan Ribka, Ribka mengaku banyak mendapatkan informasi yang sangat berharga dari ladies pro yang berada satu group dengan dirinya. Informasi yang sangat berharga tersebut berkaitan dengan keberadaan mereka sebagai ladies pro yang sepanjang tahun tidak ada henti-hentinya mengikuti touring. Seperti, misalnya, bagaimana mereka harus mandiri di mana pun touring yang mereka ikuti dimainkan.”

“Selain harus mandiri, mereka juga sangat memperhatikan nutrisi mereka agar fisik mereka tetap bugar… Bahkan mereka pun harus siap berkorban untuk bisa menahan diri mereka dari perilaku yang tidak patut dilakukan oleh seorang ladies pro – seperti larut dalam suasana kegembiraan tanpa batas: begadang, minum minuman beralkohol, merokok dan lain-lain…”

Ribka Vania bersama pelatih nasional, Alga Topan.

Meskipun penampilan perdana Ribka di ajang LPGA Tour masih sebatas sebagai pemain undangan, namun tidak setiap pemain mendapat kesempatan yang sangat berharga tersebut. Sebagai pelatih golf nasional, Alga Topan melihat bahwa sejak pegolf putri asal Jawa Barat tersebut gagal lolos seleksi SEA Games 2017 memang terpacu untuk selalu tampil sebaik mungkin dalam berbagai event yang diikutinya – baik di dalam maupun luar negeri. Dan, berkat sentuhan “tangan dingin” David dan Lowry – duet pelatih asing dari Australia yang dikontrak PB PGI – terjadi perubahan yang sangat signifikan pada diri Ribka Vania. Terbukti Ribka berhasil lolos seleksi dan masuk ke dalam timnas golf putri yang tampil di Asian Games XVIII 2018 yang berlangsung di Jakarta – Palembang.

Prestasi yang ditorehkan Ribka berdampak positif dalam World Amateur Golf Ranking (WAGR) dan Indonesian Golf Amateur Ranking (IGAR). Oleh karena itu menjadi sangat wajar apabila pegolf putri yang berasal dari Pengprov PGI Jawa Barat tersebut mendapat kepercayaan mewakili Indonesia di ajang Youth Olympic Games yang berlangsung di Argentina pada Agustus tahun lalu.

Menjawab pertanyaan, apakah ada kemungkinan Ribka akan beralih status menjadi pro – setelah dia mendapatkan exempt dari LPGA Tour, secara diplomatis Alga Topan menjawab: “Pada akhirnya seorang pegolf amatir untuk meneruskan jenjang karirnya ujung-ujungnya memang menjadi pro.”

Tapi, sepanjang yang Alga Topan tahu, Ribka belum pernah sekali pun mengungkapkan keinginannya untuk beralih status menjadi pro. Sebab, setelah para pegolf putri senior kita seperti Rivani Adelia Sihotang dan rekan-rekannya memperoleh bea siswa dan kuliah di Amerika Serikat, Ribka untuk saat ini bakal tetap menjadi pilihan terutama bila kita (PB PGI) akan mengirimkan pegolf putrinya dalam turnamen amatir baik di tingkat regional maupun internasional.

Yang jelas, setelah tampil untuk pertama kalinya di ajang LPGA Tour di Thailand, Ribka bersama-sama dengan Meva Helena Schmit (Bali) dan Viera P Rosada (Banten), pada awal Maret 2019 lalu tampil dalam event berskala Asia Pacific Queen Sirikit Cup yang berlangsung di Australia.

Hasilnya?

Apa yang dicapai Ribka dan kawan-kawan, menurut Alga Topan, belum sampai ke level yang sama dengan hasil yang pernah dicapai oleh Rivani Adelia Sihotang dan kawan-kawan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena pemain yang tempo hari tampil di Australia memang wajah-wajah baru dalam event Queen Sirikit Cup. Mereka adalah bagian dari para pegolf yang masuk ke dalam program NDP (National Development Program). Diharapkan mereka akan menjadi pegolf yang terpilih untuk tampil di ajang SEA Games di Philippina pada November mendatang. (Toto Prawoto)