Danny Masrin saat "diberondong" pertanyaan jelang tampil bersaing di BNI - Indonesian Masters 2018. (Foto: Toto Prawoto)

Suspended, Bagi Danny Masrin Hal Biasa

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Bagi para profesional golfers, suspended adalah hal yang biasa. Mereka selalu siap menerima kenyataan tersebut sebagai sebuah resiko yang harus diterima apa adanya.

“Saya tahu cuaca Jakarta belakangan ini memang sering diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” ujar Danny Masrin, salah satu pro terbaik di Indonesia saat ini, kepada IndependensI.com usai jumpa pers yang berlangsung di Jakarta Royale Golf Club pada Selasa (11/12/2018). Acara itu juga dihadiri Henrik Stenson, Justin Rose (Juara Indonesian Masters 2017), dan Shubhankar Sharna.

“Dalam hal yang sama, pernah saya rasakan beberapa waktu lalu ketika saya mengikuti turnamen di Taiwan,” tambahnya.

(Dari kiri) Danny Masrin, Henrik Stenson, Justin Rose, dan Shubhankar Sharna.

Seperti diketahui, sesuai peraturan suspended memang wajib dan harus diberlakukan apabila cuaca membahayakan keselamatan para pemain. Dan, suspended itu sendiri bisa dalam hitungan menit dan atau jam.

Bahkan apabila suspended yang diberlakukan waktunya mendekati jelang terbenamnya matahari, permainan baru akan dilanjutkan kembali keesokan harinya terutama untuk group/pairing yang pada saat terjadi suspended tersebut masih menyisakan menyisakan beberapa hole.

Bagi para touring pro yang berasal dari negara yang iklim kompetisi lokal mereka kondusif, dan mereka juga aktif mengikuti tour di luar negara mereka, suspended memang tidak mempengaruhi performance mereka.

Akan tetapi bagi para profesional golfers yang iklim kompetisi pro lokal di negara mereka belum kondusif, suspended tersebut akan sangat berdampak terhadap penampilan mereka.

Beruntunglah kita karena kita mempunyai Danny Masrin yang, selain aktif mengikuti kompetisi di dalam negeri juga aktif mengikuti touring di luar negeri.

Dalam perbincangan dengan independensi.com, Danny, yang kurang-lebih baru satu tahun menanggalkan status lajangnya, mengaku sudah sangat mengenal situasi yang ada di Jakarta Royale Golf Club – venues BNI – Indonesian Masters 2018 pada Kamis (13/12/2018) hingga Minggu (16/12/2018) – sehingga dia optimistis akan bisa mempersembahkan yang terbaik untuk para penggemar olahraga golf di Tanah Air.

“Selain itu persiapan saya kali juga jauh lebih lama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Pada BNI – Indonesia Masters 2018, tuan rumah Indonesia mendapat slot sebanyak 22 pro (tiga orang di antaranya undangan) dan 4 pegolf amatir.

Keempat pegolf amatir tersebut adalah Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Kevin Caesario Akbar, Almay Reyhan dan Rifki Alam.

Berbeda dengan event yang sama tahun-tahun sebelumnya, pada BNI – Indonesian Masters 2018, pro tuan rumah yang turun gelanggang adalah para pemilik Order of Merit PGA Tour of Indonesia, sementara keempat pegolf amatir yang akan memperebutkan gelar juara Lowest Amateur BNI – Indonesian Masters 2018 adalah pegolf pelatnas yang pada September lalu tampil di ajang Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang.

Dan, turnamen golf BNI – Indonesian Masters 2018 yang merupakan rangkaian terakhir dari Calender of Event ASIAN Tours musim kompetisi 2018, bagi Danny Masrin dan kawan-kawannya adalah momentum untuk mencetak prestasi se-optimal mungkin pada level internasional, sementara bagi Naraajie dan kawan-kawannya akan menjadi ajang try out sebelum mereka pada 17 Desember 2018 terbang ke Myanmar mewakili negara dalam event golf amatir berskala Asia – Pacific.

Jadi, jangan dilewatkan penampilan mereka pada BNI – Indonesian Masters 2018. (Toto Prawoto)