JAKARTA (IndependensI.com) – Pelatih timnas polo air Indonesia, Milos Sakovic mengungkapkan, para asuhannya di kelompok putra, semakin matang dan percaya diri untuk mengincar medali emas SEA Games 2019 di Filipina nanti.
“Kemajuan kami konstan, tentunya saya tidak bisa mengatakan jika saya puas karena sebagai pelatih saya tidak boleh puas dengan tim tapi kita bisa lihat kemajuan dari beberapa hasil pertandingan lalu,” ungkap pelatih asal Serbia itu seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2019).
Timnas polo air putra Indonesia pada SEA Games 2017 gagal meraih medali emas dan harus puas dengan perak usai bermain imbang. Selanjutnya malah kalah selisih gol klasemen dengan timnas Singapura. “Dua tahun lalu kami imbang melawan Singapura. Belum pernah ada yang bermain imbang melawan Singapura. Jadi itu kemajuan pertama,” kata Sakovic.
Di tahun yang sama, Indonesia kalah dari Arab Saudi dengan selisih enam gol, kemudian satu tahun berikutnya pada 2018 tim asuhan Sakovic bisa menahan imbang tim Arab Saudi di Asian Games 2018.
“Jadi melihat hasil itu kami mengalami kemajuan. Terkait gaya permainan, kami meningkat banyak, kami bermain lebih matang. Tapi bukan itu saja yang penting, kami harus bisa menjadi yang pertama di dalam sejarah untuk membawa medali emas dari SEA Games,” kata Sakovic.
Singapura yang menjadi tim nomor satu di tingkat Asia Tenggara memiliki lebih banyak untuk melakukan latih tanding dengan tim lain selain banyak negara juga yang ingin datang ke Singapura untuk berlatih bersama, ungkap Sakovic.
Sementara itu Indonesia dengan PB PRSI, berusaha memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi timnas Indonesia untuk melakukan latih tanding dengan tim lain. Seperti yang sedang dilakukan sekarang, mengdatangkan tim polo air putra Universitas Tsukuba, Jepang untuk melakoni latih tanding dengan timnas Indonesia di Stadion Akuatik GBK, Jakarta.
Timnas polo air Indonesia juga memiliki rencana untuk berangkat ke Serbia untuk berlatih di negara yang menjadi kiblat polo air dunia itu tahun ini. Dua pemain polo air putra Indonesia, Reza Auditya Putra dan Ridjkie Mulia, pada Januari lalu sudah terlebih dahulu berangkat ke Serbia untuk bermain di liga polo air di sana.
Latih Tanding
Tim nasional putra polo air Indonesia menjalani sesi latih tanding melawan tim Jepang di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sebagai persiapan menghadapi SEA Games 2019.
Uji coba resmi melawan tim Jepang berlangsung selama dua hari, yakni Selasa (19/3) pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dan Kamis (21/3) pukul 18.00 hingga 20.00 WIB. Selebihnya, kedua tim akan berlatih bersama.
Pada hari pertama, sesi latihan langsung dipantau oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Harlin Rahardjo dan didampingi oleh Kabid Binpres PB PRSI Wisnu Wardhana, Manajer timnas polo air putra Reva Dedi Utama serta jajaran pelatih.
“Rencananya, tim Jepang akan berada di Jakarta selama sepekan untuk menjalani uji coba melawan timnas Indonesia, sekaligus latihan bersama-sama,” kata Harlin.
Lebih jauh Harlin mengatakan, kehadiran tim Jepang merupakan kesempatan yang bagus bagi timnas Indonesia untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman mengenai polo air. “Kami menyambut baik kedatangan tim Jepang untuk latih tanding melawan timnas Indonesia. Mudah-mudahan, keberadaan tim Jepang selama sepekan bisa menambah wawasan bagi timnas Indonesia,” ujar Harlin.
Pendamping tim Jepang, Profesor Hideki Takagi yang juga ahli dalam hal bio mekanik dan sport science menuturkan, postur tubuh orang Indonesia dengan Jepang tidak jauh berbeda. “Postur tubuh orang Jepang itu tidak besar, tidak jauh berbeda dengan postur tubuh orang Indonesia. Jadi, kita harus bisa memanfaatkan kecepatan, skill dan taktik yang kita punya. Tiga hal itu yang akan jadi fokus selama sepekan ini,” tutur Hideki.