BANGGAI LAUT (Independensi.com) – Pembangunan Bandar Udara di Kabupatem Banggai Laut Sulawesi Tengah, dimulai. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama Senin (25/3).
Bandar udara baru di Kabupaten Banggai Laut ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat setempat yang membutuhkan transportasi yang lebih cepat sehingga dapat meningkatkan aksesbilitas antar pulau dan mampu mengembangkan potensi pariwisata.
Demikian disampaikan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Agus Priyanto yang mewakili Menteri Perhubungan RI saat memberikan sambutan dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Bandar Udara Kabupaten Banggai Laut.
Pembangunan bandar udara baru ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempercepat mobilitas manusia, barang dan jasa.
“Hadirnya bandara baru nantinya untuk peningkatan pelayanan transportasi udara dan merupakan respon serta antisipasi terhadap penanganan kepada daerah terisolir, mengingat waktu tempuh di wilayah ini memiliki jarak kurang lebih 10 jam dengan daerah terdekat,” kata Agus.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Banggai Laut, daerah ini termasuk daerah yang memiliki resiko tinggi seperti gempa bumi, dan tsunami sehingga dibutuhkan aksesibilitas yang cepat guna mitigasi bencana.
Lahan untuk lokasi bandara ini merupakan hibah tanah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Laut seluas 2.234.834 m2 dan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 1457 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk pembangunan tahap awal, tahun 2019 Kemenhub telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp. 10 milyar yang dikelola Satuan Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tojo Una Una, anggaran tersebut rencananya untuk melakukan pekerjaan Clearing dan Grubing serta biaya pengawasan pekerjaan.
Pembangunan bandar udara akan dilakukan beberapa tahapan, tahap awal akan dibangun panjang landas pacu (runway) sepanjang 800 m x 23 m dan akan diperpanjang hingga 1.600 m x 30 m, taxiway 93 m x 15 m dan akan diperpanjang hingga 93 m x 18 m. Apron memiliki luas 60 m x 70 m dan akan diperluas hingga 130 m x 70 m. Untuk terminal tahap awal akan dibangun 330 m2 dan akan diperluas hingga 1.730 m2.
Pada tahap satu, untuk stage 1 pesawat yang akan melayani rute di Bandar Udara Banggai Laut adalah pesawat berjenis Cessna/Grand Caravan dengan target penumpang sebanyak 17.146 per tahun. Stage II akan dilayani pesawat berjenis Dornier 328 TP dengan target penumpang sebanyak 43.150 per tahun. Untuk tahap kedua dan ketiga, pesawat yang akan melayani berjenis ATR 72 dengan target penumpang mencapai 108.630 per tahun.
“Agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat berjalan sesuai rencana, kami mengharapkan dukungan kepada semua pihak, agar nantinya kehadiran infratruktur transportasi di Kabupaten Banggai Laut dapat membawa semangat baru yang lebih positif tentunya bagi masyarakat setempat,” tutup Agus. (rph)