PEKANBARU (Independensi.com) – Tindakan para pelaku unjuk rasa yang berahir dengan kerusuhan di kantor Bawaslu di Jakarta, mendapat kecaman dari Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau. Tindakan itu merusak kedamaian, dan mencederai proses demokrasi di republik ini, kata Ketua Umum DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar di Pekanbaru, Kamis (23/5/2019).
Menurut Datuk Seri Syahril Abu Bakar yang didampingi Sekretaris Datuk M Natsir Penyalai serta Bendahara Anton Suryaatmaja, demonstrasi di kantor Bawaslu Jakarta yang digelar 21-22 Mei itu, mempertontonkan perlakuan yang tidak santun. Menurut Syahril Abu Bakar, pernah tujuh jutaan orang berkumpul di Monas itu, namun tak satupun rumput terinjak dan tak ada sampah berserakan.
Berdasarkan informasi yang kita peroleh kata Syahril Abu Bakar lagi, para pengunjuk rasa sudah pulang begitu selesai bernegoisasi dengan aparat keamanan dan selesai melakukan shalat tarawih. Sayangnya, para pelaku yang sudah merencanakan keonaran, tetap tinggal dilokasi, dan mereka itulah yang membuat kerusuhan. “Aktivis unjuk rasa disusupi oknum perusuh yang menangguk di air keruh,” ujarnya.
DPH LAM Riau mengapresiasi kinerja aparat keamanan baik Polri maupun TNI, yang melayani para pengunjuk rasa dengan baik dan santun. Selain itu, kita juga mengapresiasi tindakan tegas dari aparat keamanan kepada para pelaku kerusuhan. DPH LAM Riau juga mengapresiasi langkah Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiago Uno, yang telah bersedia membawa sengketa pelaksanan Pilpres 2019 ke
Mahkamah Konstitusi
Jalurnya memang begitu, penyelesaian perselisihan terkait pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 baik Pilpres maupun Pileg, dapat digugat melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu, kita juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara yang bersifat arif dan bijaksana , sehingga penanganan terhadap pelaku kerusuhan, dapat ditangani dengan baik. Bahkan Presiden Jokowi juga menegaskan tidak memberi ruang bagi siapapun yang ingin merusak persatuan negara. (Maurit Simanungkalit)