Penyanyi kondang Katon Bagaskara, bernyanyi bersama Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa di acara pernikahan putra Bupati Lamongan, Minggu (25/8) siang. (Foto: Dok. Katon Bagaskara)

Katon Bagaskara Ingin Gubernur Jatim Rangkul Kesenian Rakyat

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Penyanyi kondang Katon Bagaskara, meminta kepada Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa agar lebih memerhatikan seni dan budaya lokal. Itu, lanjutnya, dapat dilakukan dengan merangkul para pelaku kesenian rakyat Jawa Timur.

Hal itu dikatakan Katon saat menghadiri acara pernikahan putra Bupati Lamongan, Minggu (25/8) siang.

“Ketika mendadak ketemu Gubernur Jatim ibu Khofifah dan langsung diajak ke panggung karena beliau pingin nyanyi bareng lagu-lagu ku. Acara pernikahan putra Bupati Lamongan malah jadi kayak konser bersama jadinya,” ungkap anggota Seniman Nusantara itu, Minggu.

Katon yang pernah menjadi caleg artis PDI Perjuangan 2019-2024 lalu mengatakan begitu bahagia dan merupakan sebuah kejutan baginya serta juga terharu manakala lagu-lagunya dinyanyikan dengan fasih oleh Kofifah.

Tak hanya itu, lanjutnya, juga dinyanyikan bersama Kapolda Jatim dan jajaran Pemda Bupati Lamongan yang hadir di acara tersebut.

“Sing a long bareng-bareng semua hadirin juga yang hadir. Tidak ada lagi jarak antara kita, semua jadi satu suara dan bergembira di hari Minggu ini. Lagu Jogja, Tentang Kita, Tak Bisa Ke Lain Hati, Cinta Putih dan Dinda yang dinyanyikan bersama,” Katon menjelaskan.

“Saya bilang, saya tidak menyangka ibu suka lagu-lagu saya, dan saya merasa tersanjung ibu mengajak saya segera ke panggung bersama. Kepingin bisa jumpa lagi sambil bertukar cerita tentang musik rakyat yang bisa kita kembangkan bersama jadi kekuatan pariwisata,” ujar Katon menambahkan.

Untuk itu, Katon terhadap ke depannya pihak pemerintah dalam hal ini Gubernur Jawa Timur dapat memadukan kesenian-kesenian rakyat Jawa Timur dengan gaya musik populer generasi masa kini alias millenial.

Dengan demikian, lanjutnya, genre Indonesian Etnic Pop Culture eksis di industri musik dunia dan dengan menggunakan Bahasa Inggris sehingga lugas dan komunikatif.

Itu diperlukan ciri khas perkusif serta cengkok melodi lokal dengan bunyi-bunyian instrumen Indonesia yang khas, Ia mencontohkan musik Latin dan India yang sudah bisa mendunia.

“Dan sekarang ini mudah sekali karena kita tinggal masukkan karya-karyanya ke Youtube dan langsung bisa viral ke seluruh pelosok dunia. Seperti yang sudah dilakukan Rich Brian dan Stephanie Poetri lebih dulu,” pungkasnya.