pemulihan kondisi kelistrikan
Sebanyak 62 desa di Sumatera Selatan belum teraliri listrik (foto: istimewa)

62 Desa di Sumatera Selatan Belum Teraliri Listrik

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – General Manager PT PLN di wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) Daryono mengatakan, sebanyak 62 desa di Sumatera Selatan (Sumsel) belum berlistrik. Puluhan desa itu tersebar di 7 kabupaten.

“Di Kabupaten Banyuasin 5 desa, Kabupaten Lahat 1 desa, Kabupaten, Musi Banyuasin 4 desa, Kabupaten Musi Rawas 2 desa, Kabupaten Musi Rawas Utara 1 desa, Kabupaten Ogan Komering Ilir 34 desa, dan Kabupaten  Ogan komering Ulu Selatan 15 desa. Untuk sekarang ini masih ada 62 desa dari 8.802 keluarga belum teraliri listrik. Jumlah ini tersebar di tujuh kabupaten,” ucap General Manager PT PLN WS2JB, Daryono ketika ditemui di acara diskusi di hotel Santika, Kamis (20/6/2019).

Menurut Daryono, belum adanya listrik di 62 desa ini karena berbagai faktor. Salah satunya karena jarak tempuh dan cukup sulit diakses. Sebagai solusinya, PLN berencana untuk memasang aliran listrik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Terutama di daerah perairan dan tidak ada akses jalan darat.

“Untuk wilayah perairan, nanti bisa pakai PLTS. Usulan ini sudah kita layangkan ke pusat dan pelaksanakan nanti yang akan bangun ialah Kementerian ESDM,” imbuh Daryono.

Sementara Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengaku kaget mendapat kabar 62 desa belum teraliri listrik. Dia pun menargetkan 62 desa akan teraliri listrik tahun 2020. “Kalau belum 100 persen, ini ada rasa ketidakadilan. Saya merasa kalau PLN menemui kendala, bisa bekerjasama dengan Pemda, Kementerian ESDM,” kata Herman Deru.

Meskipun secara bisnis pembangunan tidak menguntungkan, dia memberikan solusi subsidi silang. Sehingga tak ada lagi desa yang tak teraliri listrik. “Mungkin secara bisnis agak sulit, tapi orientasi kita tidak seperti itu. Mungkin bisa subsidi silang,” kata Herman Deru.

Herman Deru pun meminta tahun 2020 tidak ada lagi desa belum teraliri listrik. Baginya, 62 desa bukanlah jumlah yang banyak, masih bisa diatasi dalam tempo waktu satu tahun ke depan. “2020 harus 100 persen, kalau tidak bisa pakai jaringan yang ada, bisa pakai PLTS. Ini tidak bisa juga, pakai PLTD,” katanya. (dan)