JAKARTA (IndependensI.com) – Komisi VII DPR RI menginginkan volume subsidi elpiji dinaikkan, hal ini disampaikan saat rapar dengar pendapat dengan pejabat eselon-I Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Komisi VII DPR RI, elpiji subsidi sulit dicari sehingga masyarakat mencari elpiji non subsidi, namun elpiji non subsidi harganya masih tinggi. Elpiji non subsidi sendiri harganya dapat terjangkau oleh masyarakat hanya ketika ada operasi pasar.
“Elpiji yang non PSO itu meningkat penjualannya hanya pada saat operasi pasar karena orang tidak ada lagi pakai yang subsidi saat ada operasi pasar. Tapi, operasi pasar yang dilakukan itu hanya efektif di kota-kota besar,” ujar anggota Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman, Kamis (20/6/2019).
Mengatasi hal tersebut, menurut Komisi VII DPR RI jalan keluarnya adalah menurunkan subsidi solar dan menaikkan subsidi elpiji. “Tiap saat solar itu dinaikkan subsidinya. Tapi yang elpiji justru yang memang hampir ada di semua permasalahan di seluruh Indonesia justru malah tetap (tidak ada kenaikan),” kata Maman.
“Faktanya, subsidi yang tidak tepat sasaran itu ada pada solar kita. Kalau bapak menaikkan subsidi solar banyak yang menikmati, saya menikmati juga. Nanti yang pake fortuner itu keenakan,” tambah Maman.
Menurut Komisi VII DPR RI, subsidi solar dengan batas tertinggi Rp 2.000/liter dianggap terlalu besar. “Masukkan kita ini kalau Rp 2.000/liter ini perlu ditinjau kembali. Masalahnya kan sudah B20 malah mau masuk ke B30. Malah waktu itu Pak Presiden bilang B100. Seharusnya kan cost-nya lebih rendah. Ini subsidinya masih Rp 2.000/liter. Sebenarnya kalau cost-nya lebih rendah mungkin kebesaran kalau solar disubsidi Rp 2.000/liter,” jelas anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian.
“Daripada kita naikkan subsidi solar, lebih baik subsidi solarnya kita tetapkan (tidak dinaikkan), tapi subsidi elpiji kita naikkan. Kalau lihat fakta itu banyak sekali masyarakat yang tercekik, ini fakta lho. Silakan kalau yang saya sampaikan bukan fakta dikomplain saja. Tapi faktanya seperti itu. Jadi usulan konkretnya, subsidi solar ditetapkan, tapi elpiji dinaikkan,” imbuhnya. (dny)