JAKARTA (Independensi.com) – ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia) bersama ORGANDA melakukan penandatangan kerjasama untuk membangun sistem angkutan multimoda di Indonesia berbasis digital.
Sistem angkutan multimoda berbasis digital sangat dibutuhkan dalam rangka mengantisipasi persaingan perdagangan bebas global yang dijadwalkan mulai 2025.
Ketua Umum ALFI, Yukki N Hanafi, mengatakan latarbelang dilakukanya MoU adalah untuk memperlancar lalulintas perdagangan bebas global, dimana telah disepakati untuk menerapkan sistem angkutan multimoda.
Perusahaan freight forwarding anggota ALFI yang bertindak sebagai operator angkutan multimoda tidak semuanya memiliki armada angkutan barang di jalan raya (truk) sendiri.
Sisi lain, perusahaan angkutan truk anggota ORGANDA juga tidak semuanya dapat bertindak sebagai operator angkutan multimoda.
Lebih jauh Yukki menyoal aspek regulasi ditingkat nasional maupun internasional, perusahaan truk anggota ORGANDA juga belum memiliki sistem Dokumen Angkutan Barang (DAB) yang didukung oleh STC (Standard Trading Condition) yang diterima di pasar internasional
ALFI sudah sejak 1989 telah memiliki STC yang tidak hanya dapat diterima di pasar dalam negeri, tetapi juga dapat diterima di pasar internasional. Sebab, ALFI telah berafiliasi dengan AFFA, APAA dan FIATA.
Harapannya dua asosiasi ini bergabung akan dapat mewujudkan sistem angkutan multimoda dalam rangka mendukung kelancaran perdagangan internasional di Indonesia.
Point lain, kesepakan kerja sama ini juga bertujuan untuk mempermudah perusahaan anggota ALFI untuk mendapatkan armada angkutan barang di jalan raya yang laik jalan (sesuai standard) melalui jaringan perusahaan anggota ORGANDA.
Sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan jasa angkutan barang di Indonesia agar lebih berdaya saing serta mendorong ekspor nasional. Membangun sistem dan standard angkutan barang internasional bagi operator angkutan barang di Indonesia.
Dalam kerjasama ALFI dengan ORGANDA ini juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya masunia (SDM), termasuk para pengemudi angkutan barang melalui sertifikasi kompetensi profesi.
Sebab, ALFI telah memiliki lembaga pendidikan (ALFI Institute) dengan kurikulum berstandard internsional (UNESCAP maupun FIATA).
Demikian juga untuk sertifikati kompetensi profesi, ALFI juga telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bernama Logistics Insa Prima (LIP) yang telah melakukan sertifikasi sekitar 2.500 pengemudi truk di Indonesia.
Yang tidak kalah pentingnya adalah ALFI dan ORGANDA sepakat untuk membangun sistem digital dalam angkutan barang melalui jalan raya di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara Ketua Umum ORGANDA Andre Djokosoetono berharap dengan dilakukan MoU asosiasi ini dapat menekan biaya logistik, terutama melalui jalan raya, mengingat sebagian besar distribusi logistik melalui angkutan di jalan raya. (hpr)