JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II, di Seoul, Kamis (27/6/2019). Nota kesepahaman ditandatangani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Presiden KOICA Lee Mi – Kyung. Dokumen tersebut sebelumnya telah ditandatangani dan diserahkan langsung kepada Menteri Basuki di New York oleh Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda Cora Van Nieuwenhuizen-Wijbenga yang berhalangan hadir di Seoul.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki kerjasama ini dibutuhkan oleh Indonesia dan menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Korea dan Belanda dalam mengurangi risiko banjir, banjir rob dan mencegah penurunan permukaan air tanah kota Jakarta yang mencapai hampir 12 cm per tahun.
“Kerjasama dengan KOICA dan K-Water sebagai sahabat lama dan key partner bagi Kementerian PUPR sangat penting. Indonesia membutuhkan keahlian teknis para ahli dan dukungan dari Korea Selatan” kata Menteri Basuki
Presiden KOICA Lee Mi-Kyung mengatakan kerjasama Indonesia dan Korea telah berlangsung lama diantaranya dalam bidang transportasi, air dan lingkungan. Indonesia juga merupakan partner kerjasama dalam pembangunan perkotaan. Penandatanganan MoU NCICD tahap II merupakan langkah penting bagi pembangunan kota Jakarta di masa depan.
NCICD merupakan bentuk enviromental remediation yang bertujuan untuk melindungi Kota Jakarta untuk jangka pendek, menengah hingga jangka panjang dari krisis air baku dan risiko banjir akibat fenomena penurunan permukaan tanah di Utara Jakarta dengan cara yang adaptif dan strategi yang terintegrasi dengan aspek sosio ekonomi, tata kota dan bermanfaat bagi lingkungan.
Pada tahap awal untuk mengurangi risiko banjir, banjir rob dan mencegah penurunan permukaan air tanah kota Jakarta akan dibangun tanggul laut sepanjang 20,1 Km untuk melindungi area kritis. Pembangunan tanggul fase darurat tersebut dibagi atas pembangunan tanggul sepanjang 4,5 Km oleh Kementerian PUPR yang telah rampung pada tahun 2018 dan selebihnya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan partisipasi pihak swasta di daerah kritis tersebut.
Usai acara tersebut, Menteri Basuki menghadiri Special Bureau Meeting Asia Water Council (AWC). Special Bureau Meeting AWC menjadi spesial dengan kehadiran Menteri Basuki yang juga merupakan salah satu pendiri AWC. Di antara agenda yang didiskusikan adalah komitmen dan laporan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah event 3 tahunan AWC, yaitu Asia International Water Week (AIWW), adalah yang paling menarik perhatian.
Dalam sambutannya Menteri Basuki memberikan penghargaan kepada para anggota AWC dengan kesadaran akan kesamaan sejarah, budaya, dan permasalahan terkait air berkeinginan bekerja sama. Kepada para delegasi negara dan para ahli yang hadir, Menteri Basuki juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan harapannya terhadap hasil Pemilihan Umum di Indonesia yang berjalan baik dan lancar.
Menteri Basuki menyampaikan persiapan sebagai tuan rumah dan akan menyambut partisipan the 2nd Asia International Water Week yang akan diadakan di Bali pada 3-7 Oktober 2020. Untuk mempersiapkan hal itu, sebagai salah satu milestone nya adalah penyelenggaraan Stakeholders Consultation Meeting di Jakarta pada tanggal 11-12 November 2019.
Masukan yang patut menjadi perhatian untuk suksesnya acara tersebut adalah perlunya keterlibatan aktif pemerintah daerah dan pihak swasta. Adapun dari segi isu bahasan, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap resiko bencana, harus diberikan perhatian khusus. Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki juga mengharap dukungan AWC bagi niat Indonesia untuk menjadi tuan rumah the 10th World Water Forum tahun 2024, yaitu event tiga tahunan dengan skala lebih besar lagi.
Kerjasama PJT 2 dengan K-Water
Menteri Basuki juga menyaksikan penandatanganan nota kerjasama antara Jasa Tirta II dan Korea Water Resources Coperation (K-Water) di bidang Pengembangan Pengelolaan dan Pengusahaan Sumber Daya Air oleh PJT II di Indonesia. Jasa Tirta II bekerjasama dengan K-Water untuk mengembangkan Smart Water Management dan Information Technology Communication dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer dengan CEO K-Water Lee Hak Soo di Kantor Ministry of Environment, Korea Selatan.
Turut mendampingi Menteri Basuki, yakni Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi, SAM PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi M. Zainal Fatah, Staf Khusus Menteri PUPR Bidang SDA Firdaus Ali, Presiden NARBO Imam Santoso, Direktur Utama PT. Adhi Karya Budi Harto Harjo Sudarmo, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.