BEKASI (IndependensI.com)- Bantuan air yang diberikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi kepada warga korban kemarau di beberapa desa di Kecamatan Cibarusah, sifatnya hanya sementara. Kedepan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, akan membangun sumur bor dan embung.
Direncanakan, pembangunan sumur bor tahun 2019 ini. Sudah ada beberapa titik untuk sumur bor. Bukan hanya sumur bor, pemerintah daerah berniat untuk membangun embung serta pintu air di Kali Cipamingkis untuk dapat mengaliri lahan pertanian dan persawahan warga.
Penegsan itu disampaikan Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat mengunjungi korban kekeringan di Desa Ridogalih dan Ridomanah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jumat (12/7/2019).
Dalam kunjungan itu, Bupati didampingi Perwakilan Unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Perwakilan Unsur Muspida serta Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim. Saat itu juga dilakukan pembagian air dari PDAM secara gratis kepada masyarakat korban kekeringan.
“Pembagian bantuan air ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Daerah. Bantuan saat ini, bersifat sementara ketika musim kemarau. Untuk air bersihnya Pemda Bekasi bekerjasama dengan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi,” ujar Eka.
Sebelumnya, sebagaimana diungkapkan Dirut PDAM Usep Rahman Salim, sudah dua bulan terakhir ini pihaknya membangikan air secara gratis kepada tiga warga desa di Kecamatan Cibarusah. Pembangian air seperti ini sudah rutin setiap tahun tiap musim kemarau.
“Ini bentuk kepedulian sosial dari PDAM kepada warga yang kesulitan air saat kemarau. Yang kita bantu masyarakat yang bukan pelanggan kita. Sebab di wikayah ini belim ada jaringan PDAM.Jadi PDAM ini bukan hanya menjanlankaa bisnis penjualan air, tapi bentuk kepedulia sosial dengan membagikan air secara gratis kepeda masyarakat,” ujar Usep.
Dalam pelaksanaan pembagian air ini, PDAM Tirta Bhagasasi sebagaimana diungkapkan Direktur Teknik PDAM Johny Dewanto sebelumnya, bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bekasi. Hal itu dilakukan setelah kedua pihak sejak dua tahun lalu, sudah membuat perjanjian kerjasama.
“Air dari PDAM dan mobil tangki dibantu BPBD Pemkab Bekasi. Sebab, kami PDAM keterbatasan mobil tangki,” kata Johny. (jonder sihotang)