Juara bertahan kelompok putri Menpora-PAGI IJGC 2019, Patricia Sinolungan (kiri), berfoto dengan juara kelompok putra, Nateeshvar Anatha Ganesh (Malaysia). (Foto: Matthew Bagas Anggoro) (Foto: Matthew Bagas Anggoro)

Patty Sukses, Randy Gagal

Loading

DEPOK (IndependensI.com) – Dua pegolf masing-masing Patricia Sinolungan dan Randy Arbenata Mohamad Bintang — biasa disapa dengan sebutan Patty dan Randy — adalah juara Best Gross Overall (BGO) pada kejuaraan yang sama yang diselenggarakan di Emeralda Golf Club, Depok, Jawa Barat.

Akan tetapi muatan persoalan antara event yang digelar pada tahun lalu dan tahun ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Pasalnya, event tahun lalu masih berskala nasional. Sedangkan tahun ini event tersebut berskala internasional karena diikuti oleh pegolf junior dari 13 negara yaitu Amerika Serikat, Swedia, Afrika Selatan, India, Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, Korea Selatan, Bangladesh, Cina dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Dengan demikian persaingan pun menjadi bertambah ketat. Hal ini pun diakui Patty sebagai juara bertahan. Namun, berkat konsistensi permainannya, terutama pada ronde pertama di mana dia unggul dan sekaligus memimpin dengan membukukan skor 67 pukulan atau 5 under, langkah anak kedua dari tiga bersaudara itu pun berjalan mulus.

Betul bahwa pada ronde kedua dia bermain plus satu pukulan (73) dan pada ronde terakhir/final bahkan sempat membuat para pendukungannya deg-deg-an — karena dia membukukan skor 75 pukulan atau plus tiga; Akan tetapi, berkat diposit pukulan yang dibukukannya pada ronde pertama, membuat mahasiswi University of Nort Texas, Amerika Serikat, itu berhasil mempertahankan gelar juara yang direbutnya pada tahun lalu.

“Saya bersyukur karena saya bisa mempertahankan gelar yang saya rebut tahun lalu, walaupun di final saya hanya mencatak skor 1 under,” kata Patty sambil tersenyum seraya menambahkan bahwa bulan depan dia harus segera kembali lagi ke AS setelah masa liburannya di tanah air habis, sehingga dia tidak mungkin tampil di ajang pra-PON 2020 yang akan dilaksanakan di Paddy Valley’s Golf Club, Gowa, Sulawesi Selatan pada akhir Agustus mendatang.

Sementara kegagalan Randy mempertahankan gelar bukan lantaran karena dia terlalu percaya diri. Bagaimanapun juga dia telah berjuang mengatasi pelbagai handicap yang terjadi di lapangan. Terbukti dia mampu melakukan recovery permainannya di hole selanjutnya — terutama setelah dia mencetak delapan pukulan di salah satu hole yang memang memiliki tingkat kesulitan tinggi yang ada di Emeralda Golf Club.

Tapi, Dewi Fortuna dalam event Menpora-PAGI Internasional Junior Golf Championship 2019 tampaknya lebih menaungi pegolf junior dari negeri jiran Malaysia, Nateeshvar Anatha Ganesh. Dan, bagi pegolf berusia 14 tahun berdarah India tersebut, gelar juara yang disandangnya kali ini adalah gelar juara internasional pertama sejak Ganesh mulai mengenal olahraga golf sebelas tahun yang lalu. Di final Menpora -PAGI International Junior Golf Championship 2019 Ganesh membukukan total skor 220 atau +4, sementara Randy mencetak total skor 222 pukulan atau +6.

Menjawab pertanyaan mengenai target masa mendatang, Ganesh, yang kehadirannya di Indonesia didampingi kedua orang tua serta kakaknya yang sengaja datang jauh-jauh dari tempatnya studi di sebuah universitas ternama

di Amerika Serikat, selain akan tetap berlatih juga akan berusaha untuk terus mengikuti event junior yang diselenggarakan di negara-negara Asean dan di negara-negara kawasan Asia Pasifik.

“Yang pasti, tahun depan saya akan datang lagi ke Indonesia untuk mempertahankan gelar juara yang saya peroleh tahun ini,” tukasnya sambil tersenyum memungkasi perbincangannya dengan wartawan peliput event Menpora -PAGI international Junior Golf Championship 2019 yang berlangsung di Emeralda Golf Club sejak 8 Juni hingga 11 Juni 2019. (Matthew Bagas Anggoro)