Beban Ekonomi Tinggi, BEDO Latih Kewirausahaan Orang Tua Anak Difabel

Loading

Bali (Independensi.com) – Memiliki anak dengan berkebutuhan khusus (ABK) merupakan suatu karunia Tuhan yang harus di syukuri walau sedemikian berat biaya hidup yang harus ditanggung, tinggal bagaimana kita menyikapinya harus menyerah atau tetap berjuang, untuk menyiasati hal tersebut, Bali Export Development Organization (BEDO) bersama PUSPADI Bali, Rumah Sanur Creative Hub,  AVI inviting Change, Planet Wheeler dan Annika Linden Center memberikan dorongan motivasi kewirausahaan untuk orang tua disabilitas.

“Program pembekalan wirausaha tentang cara berdagang kue dan teknik pembuatan dupa harum merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan yang kita berikan yang sejatinya merupakan alternatif solusi untuk menopang kehidupan para orang tua disabilitas, ” kata I Nengah Latra selaku Direktur Yayasan Puspadi Bali di Annika Lenden Center, Denpasar, Jum’at (19/7/2019).

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk role model baru yang diterapkan setelah selama ini kita hanya terpaku dalam bagaimana menangani saudara-saudara kita kaum disabilitas.

“Mengacu pada prinsip ‘No One Left Behind’ yaitu tidak boleh lagi ada yang tertinggal dalam memacu pembangunan artinya kaum difabel juga memiliki kesetaraan dan kesempatan yang sama, ” kata Nengah Latra.

‘Lokakarya Kelas Wirausaha Untuk Orang Tua Dengan Anak Difabel’ ini mengetengahkan cara membuat Dupa Harum bersama Merta PudakWangi dan Sesi berbagi tips bagaimana memulai bisnis roti rumahan bersama Prima Ningrum, Orang tua dengan anak disabilitas sensorik berlangsung di Annika Linden Center, Denpasar.

“Pemberian bekal keterampilan kewirausahaan menjadi begitu penting untuk para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) agar mereka bisa survive bertahan ditengah himpitan ekonomi saat ini,” kata Prima Ningrum.

Pihaknya berharapa dapat memberikan solusi alternatif dengan memberikan kiat-kiat dalam memulai usaha skala kecil dan menengah dengan acuan pemasaran di media sosial dan pemasaran dari mulut ke mulut (getok tular). (hidayat)