BALI (Independensi.com) – Bandara harus melakukan inprovisasi untuk meningkatkan turis mancanegara. Caranya bisa dengan mengatur slot terbang pada golden time.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan rapat dengan pemangku kepentingan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (26/7).
Turut hadir dalam rapat di tersebut yaitu Sesditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, Direktur Bandar Udara Praminto Hadi, Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Elfi Amir, GM Angkasa Pura I Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Herry A.Y. Sikado, dan sejumlah pejabat terkait.
Menhub mengatakan, untuk menambah jumlah turis yang berkunjung ke Bali, akan diupayakan agar kapasitas Bandara Ngurah Rai Bali ditingkatkan.
“Saya rapat disini untuk menindakalnjuti arahan bapak Presiden bahwa turis itu harus diperhatikan dan ditingkatkan jumlahnya. Oleh karena itu saya ingin melihat apa yang harus diimprove di Bandara ini” jelas Menhub.
Menhub mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah slot penerbangan, khususnya bagi penerbangan rute internasional.
Menhub menjelaskan, penerbangan internasional akan diberikan prioritas untuk take off/landing pada waktu-waktu yang banyak disukai atau golden time.
“Golden time mereka itu kan pukul 23.00 malam sampai pukul 7 pagi (UTC), oleh karena itu prioritas akan diberikan pada penerbangan dari turis-turis itu,” ungkap Menhub.
Selain itu Menhub juga mengatakan akan ada pembatasan penerbangan dengan pesawat sekelas ATR-72 yang mendarat ke Bali.
“Kita akan buat cluster yang menuju Bali. Dari beberapa kota-kota kecil tidak masuk kesini, kecuali kota-kota itu memang hanya dijangkau dengan pesawat sekelas ATR-72,” ujarnya.
Hal lainnya yang akan dilakukan, menurut Menhub yaitu akan membatasi ground time atau waktu naik-turun penumpang yaitu tidak lebih dari 3 jam.
“Melalui upaya-upaya itu kami berharap ke depan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat bertambah 30% dan diperioritaskan bagi penerbangan internasional,” ujar Menhub.
Ditambahkan Menhub saat ini sudah ada sekitar 9 (sembilan) maskapai asing yang ingin terbang ke Bali, diantaranya yaitu dari Jepang, Taipei, Bangladesh, Kamboja, Australia, Singapura, Abu Dhabi, dan Malaysia.
“Dengan adanya 9 flight ini jika di rata-rata antara 200-300 orang penumpang per flight, maka paling tidak ada tambahan 2000 orang setiap hari. Jadi kurang lebih 30% kenaikannya.
Hingga kini terdapat 34 maskapai asing dengan 47 rute penerbangan yang melayani di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Untuk penerbangan domestik sendiri saat ini ada 8 maskapai domestik dengan 22 rute penerbangan. (hpr)