Pengamat: Manuver Prabowo Tempatkan Gerindra Tetap Dalam Pusaran Politik Nasional

Loading

Jakarta (Independensi.com)- Pengamat politik DR Andi Yusran menilai manuver Ketua Umum Gerindra Prawobo Subianto dengan bertemu kompetitornya di Pilpres 2019 Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai langkah taktis dan strategis.

“Karena langkah kooperatif yang ditunjukkan Prabowo tersebut menempatkan Partai Gerindra tetap dalam pusaran politik nasional,” kata Yusran kepada Independensi.com, Minggu (27/7/2019).

Namun disisi lain, tuturnya, manuver Prabowo memang membuat tidak nyaman koalisi partai politik pendukung Jokowi yang sukses mengantarkan Jokowi dan pasangannya Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden priode 2019-2024.

“Pastinya akan direspon secara negatif oleh parpol koalisi pendukung Jokowi. Karena itu akan menambah kompetisi antar parpol dalam memperebutkan kursi menteri,” tuturnya.

Yusran mengakui manuver dari Prabowo bertemu Jokowi dan Megawati erat kaitannya dengan konfigurasi politik Pilpres dan Pileg dan berdimensi ganda.

“Disatu sisi Prabowo tentu ingin membawa kadernya masuk ke dalam kabinet Jokowi. Disisi lain Prabowo juga ingin memiliki posisi tawar dalam penyusunan alat kelengkapan di DPR,” ujar
pengamat politik dari Analis Indopoll Research and Consultan.

Selain itu, kata dia, dominannya kekuatan dari parpol koalisi pendukung Jokowi di DPR harus dihadapi Prabowo dengan penuh perhitungan.

“Jangan sampai kasus bagi-bagi jabatan kursi pimpinan dan alat kelengkapan di DPR tahun 2014 yang lalu terulang dan partai Gerindra menjadi korbannya,” ucapnya.(MUJ)