FIK-UI Bantu Korban Tsunami Banten

Loading

DEPOK (IndependensI.com) – Tim pengabdian masyarakat FIK UI berangkat dari kampus UI Depok menuju Banten yang dipimpin langsung oleh Dr. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Tim berangkat bersama dosen FIK dan FMIPA UI serta mahasiswa keperawatan, yang terdiri atas mahasiswa pasca sajana, profesi Ners, dan BEM FIK-UI.

Rombongan datang ke Pandeglang, tepatnya Kecamatan Sumur, Labuan, dan Carita yang merupakan wilayah terdampak Tsunami pada tahun 2018 silam dan pusat gempa beberapa hari lalu dengan kekuatan 7,4 SR. Sebagai wilayah yang beresiko terjadi gempa dan tsunami, masyarakatnya harus diperkuat kesehatannya agar dapat survive di daerah tersebut.

Kasus penyakit tidak menular lumayan tinggi di daerah yang rawan gempa. Faktor penyebabnya antara lain, kurangnya perhatian untuk hidup sehat pada orang-orang yang berisiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM). Di lokasi bencana, seringkali tenaga kesehatan tidak dapat menjangkaunya, sehingga keterlibatan peran keluarga dan kader dalam merawat pasien PTM sangat diperlukan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan dukungan pada kader kesehatan saat melakukan deteksi dini pada kasus penyakit tidak menular (PTM) pada masyarakat awam didesa tersebut.

Kader kesehatan merupakan stakehoder yang akrab dengan masyarakat disamping tenaga kesehatan. Untuk itu FIK UI menggelar acara untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan untuk deteksi dini PTM: diabetes, hipertensi, stroke, dan kanker, diskusi mengenai gaya hidup sehat untuk mencegah PTM, asuhan perawatan PTM, mengenalkan alternatif obat herbal seperti black garlic yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat serta membagikan leaflet tentang PTM. Selain itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan, yaitu pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah, serta antropometri untuk mendeteksi adanya PTM di masyarakat.

Dilakukan juga pelatihan kader terkait skrining indikator keluarga sehat (IKS) sebagai dasar kader dalam deteksi dini PTM dan pelaporan ke nakes terkait. Pada kegiatan ini Kader dan tenaga kesehatan tampak aktif dan antusias dalam mengikuti sesi tanya jawab dan pelatihan. Menurut Rima Maghfiroh, pembina tenaga kesehatan desa Sukarame, telah ada program PTM dari pemerintah. Namun dengan kedatangan tim FIK UI semakin menambah luas wawasan mereka dan dapat menjadi masukan bagi mereka untuk dapat lebih aktif dan luas dalam memberi arahan pada kader dan masyarakat.

Ketua kader, Jumiah, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka dalam melakukan deteksi dini pada kasus PTM, selama ini mereka belum pernah terpapar tentang deteksi dini ataupun skrining indikator keluarga sehat (IKS) pada empat kasus PTM besar di desa mereka. Kegiatan ini dikuti oleh 27 orang kader dan tiga orang tenaga kesehatan dari desa Banyubiru dan Sukarame yang berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan ini.

Tim FIK UI terdiri atas 26 personil di bagi dalam 3 wilayah terdampak tsunami, yaitu desa Sukarame, Banyu Biru, dan Sumber Jaya. Tercatat sebanyak 233 warga ikut dalam kegiatan FIK UI Peduli. Dari hasil pemeriksaan cek kesehatan ini didapatkan warga yang terdeteksi PTM sebanyak  35 warga di sukarame kecamatan Carita, 50 warga Banyu Biru, Kecamatan Labuan, dan 15 warga sumber jaya kecamatan sumur. Sedangkan pada hari kedua dilakukan secara door to door pada 100 rumah warga untuk deteksi dini PTM, edukasi kesehatan terkait PTM pada warga desa yang tidak sempat datang di hari pertama. 

Secara umum, kegiatan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu pertama untuk kader dan tenaga kesehatan yang dilatih oleh tim dan pelatihan skrinig IKS. Bentuk kedua semua warga dilakukan cek kesehatan oleh tim di posko dan door to door sebagai upaya jemput bola pada warga dengan PTM.

Menurut Jumiah ketua kader mengatakan bahwa ia “senang sekali ikut kegiatan ini, karena kami (kader) jadi memiliki pengetahuan tentang PTM sehingga kami bisa mengedukasi warga, tidak hanya disuruh jemput warga saja untuk dibawa ke puskesmas”, ini adalah salah satu respon dari peserta kader. Seorang warga juga turut menuturkan bahwa kehadiran tim FIK UI mampu menjadi narasumber yang cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan warga untuk mengerti apa itu PTM, bagaimana deteksi dini dan pencegahan serta penatalaksanaannya lebih lanjut.