Kondisi Kali Bekasi yang hulunya dari Kabupaten Bogor kini tercemar limbah. (ist)

Dampak Pencemaran Kali Bekasi, Pelayanan Air Bersih Tidak Maksimal

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi, sudah tiga bulan ini,  tidak maksimal. Penyebabnya, karena air baku yang bersumber dari Kali Bekasi, tercemar limbah.

Beruntung ada tambahan debit air dari Perum Jasa Tirta (PJT) II  Kalimalang, sehingga produksi tidak sampai berhenti. Biasanya, jika air Kali Bekasi pencemarannya tidak seperti saat ini musim kemarau,  pasokan air baku  lewat Bendung Nowo Jalan Veteran, Kota Bekasi, rata-rata 5.000 liter perdetik.

Kemudian ditambah air Kalimalang 2000 liter perdetik. Sehingga rata-rata 7000 liter per detik untuk air baku buat PDAM Tirta Patriot, termasuk untuk PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Babelan, dan Pondokungu.

Namun karena pencemaran kali ini cukup parah, air Kali Bekasi dari Bendung Nowo hanya digunakan 2000 liter perdetik, dan ditambah dari Kalimalang 3000 liter perdetik. Sudah lima hari ini, upaya Pemkot Bekasi dengan PDAM Tirta Patriot berhasil meminta tambahan air baku ke PJT II yang tadinya 2000 menjasi 3000 liter perdetik dari Kalimalang.

Penjasan itu disampaikan Humas PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Uci Indrawijaya, Rabu (7/8/2019). Ia menambahkan, karena keterbatasan air baku, produksi air bersih  yang biasanya 500 liter perdetik, kini berkurang jadi 420 liter perdetik.

“Jadi produksi kita saat ini menurun dari 500 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. Dampaknya pelayanan kurang maksimal,” ujar Uci. Ia juga mengimbau pelanggan dapat memahami kondisi tersebut.

Dalam kondisi normal, tekanan air yang dipompakan ke pelanggan empat sampai lima bar. Tapi, dengan keterbatasan air baku, dan produksi air bersih menurun, tentu suplai air ke pelanggan saat ini hanya rata-rata tiga bar. Apalagi dengan kejadian listrik padam pada Minggu lalu,  pelayanan kurang maksinal, tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui,  pencemaran di Kali Bekasi, akibat lemahnya pengawasan dari instansi terkait. Pencemaran itu sudah mulai dari hulu di Kabupaten Bogor.  Kali atau Sungai Bekasi merupakan  perpaduan Sungai Cikeas dan Cilengsi Bogor.

Padahal, air Kali Bekasi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, menjadi air baku setelah dicampur dengan air Kalimalang. (adv/humas/jonder sihotang)