Salah satu peserta melakukan putting green pada Sulawesi Junior Open Golf Cup 2019 di Senayan National Golf Club, Jakarta, Sabtu (10/8/2019) malam.

Pegolf Muda Antusias Ikuti SJOGC

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Sebanyak 78 orang peserta putra dan putri tampil di gelaran perdana Sulawesi Junior Open Golf Cup 2019 di Senayan National Golf Club, Jakarta, Sabtu (10/8/2019). Ajang yang berlangsung pada sore hingga malam ini digelar untuk memperbanyak jumlah turnamen untuk pegolf muda.

“Kami gembira kejuaraan ini diikuti cukup banyak peserta. Padahal kami baru mempersiapkannya sekitar tiga pekan lalu. Dalam waktu yang relatif singkat, banyak peserta yang mendaftar,” kata Ketua Panitia Penyelenggara, Dermawan “Dave” Halim, kepada IndependensI.com.

Dermawan Halim

Dave mengaku terpanggil menggelar ajang ini karena melihat belum cukup banyak kejuaraan untuk pegolf junior. “Jumlah kejuaraan di Indonesia memang sudah lumayan. Namun jika dibandingkan dengan negara tetangga, jumlahnya masih kalah. Di Thailang, misalnya, ada sekitar 40 kejuaraan setiap tahunnya. Artinya, hampir setiap pekan ada kejuaraan,” ujar pemilik rumah makan Sulawesi itu.

Inisiatif Dave disambut baik pegolf junior dan orang tuanya. “Anak saya sering merecoki saat saya bermain di driving range. Dia suka ingin mencoba memukulnya. Daripada menghabiskan bola saya, akhirnya saya biarkan dia bermain juga. Ternyata dia suka,” kata Santoso, salah satu orang tua peserta.

“Kami senang dengan adanya kejuaraan yang diselenggarakan oleh Sulawesi ini. Anak saya bisa lebih mengembangkan permainannya. Dia juga bisa mendapatkan teman baru yang juga menyukai golf,” ujarnya.

Banyaknya peserta tidak lepas dari biaya pendaftarannya yang relatif murah. Peserta hanya dikenakan biaya Rp950.000 untuk mengikuti kejuaraan di lapangan bergengsi ini. “Cukup murah untuk anak saya bisa bermain di sini pada Sabtu malam,” kata orang tua lain, Michael.

Sejumlah orang tua berharap kejuaraan ini bisa diselenggarakan secara rutin. Ada juga yang mengusulkan agar formatnya lebih kompetitif.

“Jika lebih banyak sponsor yang mendukung, bukan tidak mungkin kejuaraan ini diselenggarakan dua bulan sekali. Untuk formatnya, saya rasa kejuaraan yang sifatnya rekreasi tetap diperlukan. Di ajang rekreasi ini, anak-anak dapat benar-benar menikmati permainan golf. Mereka tidak tertekan untuk meraih juara,” kata Dave.

Salah satu peserta, Reyes Halim, gembira bisa bersenang-senang dengan rekan-rekan sepantarannya sekaligus mengasah kemampuanya bermain golf. “Tadi pukulan saya lumayan bagus. Putting saya juga lumayan bagus. Bermain di malam hari juga menyenagkan karena tidak panas,” kata pelajar berusia 11 tahun itu.