Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyerahkan perlengkapan kebersihan sebagai tanda dimulainya aksi bersih-bersih perlengkapan lalu lintas jalan

Pekan Nasional Keselamatan Jalan Dilakukan Dengan Bersih-Bersih Rambu Lalin

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Aksi bersih-bersih peralatan rambu lalu lintas dilakukan di jalur Puncak, Bogor.

Aksi bersih-bersih rambu lalu lintas dari Gadog hingga Ciloto Puncak dilakukan dalam acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2019 dengan tema Aksi Bersih-Bersih Perlengkapan Lalu Lintas Jalan.

Acara yang dibuka Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Riung Gunung Puncak Bogor, Selasa (13/8) dihadiri oleh unsur kepolisian dari Polres Bogor, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Jawa Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Raharja, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.

Budi Setiyadi mengatakan, hingga saat ini pemerintah dalam hal ini Kemeneterian Perhubungan cq Ditjen Perhubungan Darat telah membangun sekitar 66.500 rambu lalu lintas di seluruh Indonesia.

“Tapi bagaimana kondisi rambu lalu lintas tersebut,” tanya Budi. Menjawab pertanyaannya sendiri, Budi menjelaskan cukup memprihatinkan karena banyak rambu yang dibiarkan rusak dan tidak terawat.

“Kita ini bisa membangun dan memasang. Tapi kita tidak bisa merawat dan begitu rusak dibiarkan saja,” sindir Budi.

Masyarakat juga demikian. Seakan tidak memperdulikan rambu lalu lintas yang rusak padahal itu buat kepentingan masyarakat sebagai pemakai jalan.

Biaya untuk pembangunanan rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan umum, traffic light, guardrail, convex mirror (cermin cembung) delineator, termasuk marka jalan tidak kecil. Jumlahnya Rp 600 miliar setiap tahunnya.

Disepanjang jalur puncak banyak guardrail yang ruak. Habis kecelakaan, rusak dibiarkan tidak diperbaiki lagi. Banyak guardrail yang tertutup rumput dan belukar. Lampu Penerangan Jalan Umum juga banyak yang mati dan tidak berfungai. Setelah dicek baterainya hilang, dicuri.

“Kita seakan tidak perduli dengan rambu lalu lintas. Sudah dibeli, dipasang tapi tidak dirawat. Yang rusak dibiarkan saja tidak diperbaiki.

Karenanya Dirjen Budi berharap aksi bersih-bersih perlengkapan jalan dapat dijadikan gerakan nasional. Pihak Jasa Raharja telah melakukan aksi bersih-bersih 4.500 rambu di seluruh Indonesia. Adapun 25 BPTD membersihkan masing-masing 200 rambu.

Karenanya Budi berharap aksi bersih-bersih rambu bukan hanya dilakukan oleh pihak pemerintah saja tapi juga masyarakat sebagai pengguna. Budi mencontohkan dengan membersihkan convex mirror di wilayah Riung Gunung Puncak. (hpr)