BEKASI (IndependensI.com)- Pengembagan tanaman sistem hidroponik, merupakan program ketahanan pangan. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, kemarin, saat peluncuran hidroponik se Kota Bakasi.
“Kita terus melakukan program ketahanan pangan dengan membentuk taman hidroponik di lingkungan masyarakat,” ujarnya saat meresmikan taman hidroponik di Perumahan Alinda Kencana, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.
Disebutkan, kegiatan ini diadakan atas dasar kebutuhan masyarakat Kota Bekasi, beserta kader lingkungan untuk mengetahui manfaat dan kebutuhan berhidroponik. Kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan teknis hidroponik kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal.
Adapun sistem tanaman hidroponik menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Media tanah bisa diganti dengan rockwool, cocopeat (serbuk sabut kelapa), hydroton (lempung), sekam bakar, pasir, kerikil, serbuk kayu, dan barang bekas seperti steroforam.
Media tanam juga dari material bahan daur ulang yang ramah lingkungan, sehingga tetap menjaga nutrisi tanaman menjadi lebih sehat, tanaman menjadi lebih subur dan segar.
Melalui program hidroponik, Tri mengajarkan masyarakat agar mencintai budaya bercocok tanam, walau hanya di pekarangan rumah.
Disebutkan, pemerintah akan melakukan pendampingan supaya masyarakat benar-benar mengerti bercocok tanam hidroponik. Tri meminta agar hidroponik disebarluaskan di seluruh kelurahan se Kota Bekasi.
Di Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, launching hidroponik dipusatkan di lingkungan RT 02, RW 032. Dalam pelaksanaan, melibatkan Wanita Kelompok Tani (WKT) setempat, dihadiri Lurah setempat Budiyan, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Kariman, Asda II Zarkasih, Kadispora diwakili Charles Aritonang, perwakikan Dinas Pertanian dan Perikanan.
RT 02 RW 32 Kelurahan Bojongrawalumbu, kedepan akan menjadi “Kampung Hidroponik Wartis Nur Sery”, di komandoi pakar hidroponik Husni Thamrin, dan Ledy Imron, bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat. (adv/humas/jonder sihotang)