JAKARTA (IndependensI.com) – Pembalap asal Eritrea, sebuah negara di Afrika, Metkel Eyob finis pertama pada etape empat Tour d’Indonesia 2018 di Paltuding Park, Ijen, Banyuwangi, Kamis (22/8/2019). Metkel mencatatkan waktu 4:16:33 untuk jarak tempuh sejauh 147,3 km yang sarat tanjakan terjal terutama saat melewati Banyuwangi menuju kawasan dataran tinggi Ijen.
Pembalap yang memperkuat tim Trenggan Cycling ini bisa melepaskan diri dari rombongan pada 40 km terakhir bersama Thomas Lebas (Kinan Cycling Team) dan kedua pembalap beradu cepat menuju finis. Metkel tampil sebagai pemenang meski kedua climber tangguh itu mencatat waktu sama. Tempat ketiga diduduki pembalap Iran, Amir Kolahdouz (Taiyuan Miogee Cycling Team) yang menyentuh garis finis 0,5 detik setelah sang juara.
Metkel mengaku tidak menduga bisa menjadi juara karena sebelumnya ia menyadari ada beberapa pembalap tipe climber yang lebih difavoritkan menang, seperti raja tanjakan Thomas Lebas dan Cristian Raileanu dari Team Sapura Cycling. “Saya tentu tidak menduga bisa menang. Saya hanya mempersiapkan diri dengan beristirahat yang banyak karena saya tahu etape empat ini medan yang sangat berat, ” kata Metkel seperti dikutip dari Antara.
Menurut Metkel, di medan berat seperti etape empat ini memerlukan ketahanan fisik dan mental yang prima. “Tadi saya hanya berusaha selalu berada di rombongan terdepan sampai akhirnya banyak pembalap yang tertinggal setelah memasuki medan tanjakan,” kata pembalap kelahiran 4 September 1993 itu.
Sementara itu, untuk kategori pembalap Indonesia, Aiman Cahyadi masih menjadi yang terbaik. Ia masuk finis urutan ke-14 dengan catatan waktu 4:22:30. Etape keempat dimulai dari garis start di alun-alun Kabupaten Jember dan berakhir di Paltuding Park, Ijen, Banyuwangi. Etape ini sarat dengan tanjakan berat, bahkan terdapat medan tanjakan berkategori horse class atau tanjakan dengan tingkat kesulitan tertinggi berdasarkan standar dari induk organisasi internasional olahraga sepeda (UCI).