Ketua PAGI Mudjo Suwarno (kedua kiri) didampingi Presiden Direktur PT Karabha Digdaya, Arif Wiryawan (kiri), Pengawas PAGI Sony Sudarsono (kedua kanan), dan Kabid Pertandingan Pengda PGI Jawa Barat Dian Mariyun, memberi keterangan tentang Menpora-Emeralda Golf Cup II di Emeralda Golf Club, Depok, Jawa Barat, Minggu (15/10/2017). (Henri Loedji/IndependensI.com)

PAGI Buktikan Golf Bukan Olahraga Mahal

Loading

DEPOK (IndependensI.com) – Citra sebagai kegiatan yang mahal melekat kuat di olahraga golf. Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) membuktikan bahwa olahraga ini tidak mahal dan bisa dimainkan semua orang.

Pembuktian itu dilakukan PAGI dengan menggelar Menpora-Emeralda Golf Cup II. Turnamen itu dijadwalkan berlangsung di Emeralda Golf Club, Depok, Jawa Barat, 9-11 November 2017.

“Kami berniat merekrut pemain berpotensi besar. Kami ingin mengembangkan bakat mereka dan mengangkat peringkatnya. Pada akhirnya, mereka akan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional,” kata Ketua PAGI Mudjo Suwarno, Minggu (15/10/2017).

“Sebagai langkah awal, kami menggelar turnamen ini. Bukan turnamen sembarangan tapi yang berbobot,” ujarnya sambil mengatakan bahwa ajang ini sudah diakui World Amateur Golf Ranking (WAGR).

PAGI mengundang setiap provinsi di Indonesia untuk mengirimkan masing-masing empat pegolf terbaiknya, terdiri atas dua putra dan dua putri. Buat para peserta pilihan itu, panitia membebaskan uang pendaftaran serta memberikan akomodasi, konsumsi, dan transportasi dari dan ke lapangan.

“Tentunya kami juga mengundang peserta lain untuk mengikuti turnamen ini. Biaya pendaftarannya amat terjangkau yaitu hanya Rp1 juta untuk tiga hari pertandingan. Itu sudah termasuk sarapan dan makan siang,” kata Mudjo.

Agar turnamen ini menarik, panitia siap menggelontorkan banyak hadiah. Mulai dari imbalan uang untuk mereka yang lolos cut-off, hadiah Rp50 juta dan mobil mewah untuk hole-in-one di setiap lubang par-3.

Anggota dewan pengawas PAGI, Sony Sudarsono, berharap kegiatan ini bisa menggairahkan olahraga golf di Indonesia.

“Atlet golf di Tanah Air masih minim. Kami ingin menunjukkan bahwa golf bukanlah olahraga mahal. Kami menggiring lebih banyak pegolf junior datang untuk terus mengasah potensinya,” kata Sony.

“PAGI lahir di Emeralda. Tapi kami juga bekerja sama dengan lapangan golf lain untuk memberikan keringanan buat atlet binaan PAGI. Tujuannya agar pemain bisa mengetahui karakter lapangan yang berbeda-beda,” ujarnya.

“Program seperti ini tentu butuh biaya besar. Untuk itu kami berharap ada ‘Bapak Angkat’ yang mau mendukung agar PAGI tidak berjuang sendirian,” kata Sony.

Persatuan Golf Indonesia (PGI) menyambut baik inisiatif PAGI merekrut atlet dan mengadakan turnamen.

“Saat ini sudah ada delapan orang pegolf yang dibina PAGI. Kami senang karena sekarang lebih banyak pihak yang ikut serta membina atlet. Semoga hal seperti ini diikuti club lain yang tersebar di Indonesia,” kata Ketua Bidang Pertandingan Pengda PGI Jawa Barat, Dian Mariyun.

Pegolf yang kini berada di bawah naungan PAGI adalah Kevin C Akbar, Almay Rayhan Yaquta, Glenn Yuwono, Alfred Raja, Patricia Sinolungan, Rivani Sihotang, Ribka Vania, dan Aurelia Grace Nicole.

Sementara itu, PT Karabha Digdaya sebagai pengelola Emerlda Golf Club akan terus meningkatkan mutu lapangan dan berbagai sarana penunjangnya.

“Emeralda sudah banyak menjadi tuan rumah turnamen internasional. Lapangan ini juga dikenal punya kesulitan tinggi sehingga katanya, pegolf yang bisa menaklukkan Emeralda akan lebih mudah menaklukkan lapangan lain,” kata Presiden Direktur PT Karabha Digdaya, Arif Wiryawan.

“Kami akan terus melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan agar dapat memenuhi standar internasional. Kami juga akan mengajukan penilaian baru untuk mengetahui kualitas lapangan dan club house di sini,” ujarnya.