Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko

Moeldoko : Pangkalan Militer di Ibu Kota Baru Bakal Lebih Lengkap

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan pemindahan ibu kota baru ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Anggaran untuk pemindahan ibu kota baru kurang lebih sekitar Rp 466 triliun. Anggaran ini akan terbagi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Dari APBN pemindahan ibu kota baru menguras anggaran Rp 89,47 triliun atau  19,2% dari total APBN. Dana tersebut akan digunakan pemerintah untuk pembangunan berbagai macam infrastruktur pelayanan dasar, Istana Negara, rumah dinas bagi abdi negara, pengadaan lahan, hingga pangkalan militer.

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, pembangunan pangkalan militer di ibu kota baru dipastikan akan lebih lengkap dibandingkan yang ada di DKI Jakarta. Markas militer di Kalimantan Timur, akan menggunakan teknologi canggih.

“Pembangunan pangkalan militer yang lebih lengkap lagi dari darat, laut, maupun udara. Maka penggunaan pangkalan udara yang ada sekarang mungkin akan direvitalisasi,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Ia menilai aspek keamanan di Kaltim jauh lebih baik dibandingkan di Jakarta uang relatif lebih tinggi. Menurut Moeldoko, akan lebih aman jika markas besar militer bisa berada di wilayah Ibu Kota baru.

“Anggaplah mau terjadi apa? Pertempuran kota? Di Jakarta jauh lebih sulit mengatasi karena banyak gedung-gedung. Cukup sulit. Dari sisi lindung tembaknya di Kalimantan cukup memadai untuk pertempuran berlanjut. Karena didukung oleh hutan-hutan yang relatif masih bisa digunakan untuk bertempur sangat baik,” tegasnya.

Purnawirawan TNI tersebut memandang, kondisi wilayah di Kaltim pun bisa menguntungkan aparat keamanan Indonesia. Apalagi, wilayah tersebut masih dipenuhi dengan kawasan hutan. “Kita punya keunggulan. Tentara kita punya keunggulan. Apalagi Kopassus perang hutannya sangat diakui. Memiliki keunggulan di bidang perang hutan. Banyak negara lain ingin belajar dari Indonesia,” kata Moeldoko. (dan)