JAKARTA (IndependensI.com) – Tunggal kedua tuan rumah, Muhammad Rifqi Fitriadi akan mengawali langkah tim Piala Davis Indonesia menghadapi Selandia Baru dalam laga Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Petenis debutan non peringkat itu bakal menantang tunggal utama tim tamu, Ajeet Rai yang bercokol di posisi single ke-744 dunia. Rifqi untuk kali pertama bermain di Piala Davis dan sudah menjadi impian sejak kecil untuk bisa bermain di laga pembuka.
“Ini adalah impian saya sejak kecil untuk bermain di laga pertama Piala Davis. Rasanya campur-campur antara senang, kuatir, tapi saya akan memberikan penampilan terbaik. Saya baru kali pertama turun ke lapangan merasakan atmosfir Piala Davis. Tahun lalu sudah bergabung dengan tim meskipun belum pernah dipasang,” ujar Rifqi usai acara undian pemain di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
“Secara mental, saya sudah siap dan akan memberikan yang terbaik bagi tim Merah Putih,” tekad lajang kelahiran Banjarmasin, 23 Januari 1999 ini.
Andalan Indonesia, David Agung Susanto (28) akan berjibaku dengan tunggal kedua Selandia Baru, Rhett Purcell di partai kedua dalam pertemuan keenam antar kedua negara itu di ajang perebutan supremasi tenis beregu putra dunia ini.
“Saatnya balas dendam karena saya pernah kalah darinya di sebuah turnamen ITF di Jakarta, dua tahun lalu. Saat ini, kondisinya berbeda dan saya jauh lebih siap,” kata David yang telah membela tim Piala Davis Indonesia sejak 2010 ini.
Sesuai undian yang dilakukan oleh Referee ITF, Puneet Gupta dari India, kubu tuan rumah merasa optimistis mampu memberikan perlawanan sengit kepada tim Selandia Baru yang menempati posisi unggulan kedua Piala Davis Grup II Zona Asia Oseania.
“Kami memiliki peluang memenangi partai tunggal karena semua pemain levelnya sama. Kalaupun lawan memiliki peringkat dunia lebih tinggi, itu karena mereka lebih banyak mengikuti turnamen,” tutur kapten tim Indonesia, Febi Widhiyanto. Dia menambahkan, David punya jam terbang lebih tinggi sementara dua petenis tunggal lawan itu minim pengalaman di Piala Davis.
Laga Piala Davis Grup II Zona Asia Oseania antara Indonesia dan Selandia Baru menggelar lima partai. Setelah dua partai tunggal pada hari pertama, sebuah laga sektor ganda disusul dua laga reverse tunggal mengisi agenda hari kedua. “Kedua tim memiliki kesempatan mengganti komposisi pasangan ganda hingga satu jam sebelum pertandingan,” ujar Puneet.