BEKASI (IndependensI.com)- Senin (23/9/2019) malam, bertempat di kompleks Pemkot Bekasi, Jalan Ajmad Yani, diselenggarakan tasykuran satu tahun kepemimpiman Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Periode 2018 – 2023.
Tasyakuran di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, LSM, serta unsur RW se Kota Bekasi. Ikut hadir para unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat.
Acara dimulai sholat Magrib berjamaah, dan menampikan video refleksi dari setahun yang lalu atas keberhasilan yang diraih.
Tepat 20 September 2018 Rahmat Effendi kembali menjadi Wali Kota dan Tri Adhianto menjadi Wakil Wali Kota. Kerja keras dalam kepemimpanannya selama satu tahun ini, berusaha mengoptimalkan pemasukan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta merasionalisasi belanja, sehingga proses pembayaran tunda bayar bersama seluruh aparatur pemerintah Kota Bekasi dapat memperbaiki keadaan dan berjalan efektif sehingga pada tahun 2019 dapat terselesaikan
Pada saat kelanjutan pelaksanaan APBD 2018, ujar Rahmat Effendi, terjadilah turbulensi yang sangat tinggi, dengan terjadinya ketidakseimbangan fiskal dengan. Kemudian tidak tercapainya maksimal target pendapatan dan pembiayaan pelaksanaan pembangunan yang berjalan. Termasuk tidak adanya pengendaliaan dan evaluasi yang terstruktur sehingga terjadilah proses tunda bayar
Guna mencegah hal – hal tersebut terulang lagi, dilakukan simplikasi perijinan, peningkatan kinerja, membuat peraturan mengenai perencanaan dan penganggaran, evaluasi kegiatan, proses PBJ dan pendampingan terhadap para perangkat daerah.
Proses penyelamatan tersebut sudah terbukti dengan diraihnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD 2018 yang diserahkan kepada Pemerintah Kota Kota Bekasi.
Gelombang perubahan yang terus menerus melanda hampir semua sisi kehidupan, pada akhirnya berkembang menjadi perubahan yang berlangsung lama dan memaksa semua kota untuk selalu siap menerima, memahami, mengatisipasi mengelola, dan menyesuaikan diri pada perubahan itu sendiri serta harus selalu siap untuk melakukan perubahan.
Implementasi dari kepemimpinan dalam berbagai role dan model terutama dalam konteks kepemimpinan dalam usaha menuju Masyarakat Cerdas, Masyarakat yang kreatif, Masyarakat Maju dan Sejahtera serta Masyarakat Ihsan yaitu menjadi Kota berbudaya namun mampu berinteraksi dengan dunia luar yang modern sehingga dapat terus berkembang dan maju.
Ditahun penuh dengan ujian dan tantangan, tak mudah untuk mewujudkan harapan. Tak seperti membalikan telapak tangan. Butuh niat dalam menggapai semua impian agar rakyat betul-betul merasakan hadirnya sosok kepemimpinan,” kata wali kota.
Kepastian menjawab berbagai tantangan, dari kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, serta aspek perwujudan sebuah karya pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan masyarakat.
Untuk kesehatan masyarakat menjadi perhatian penuh Pemerintah Kota Bekasi, dengam hadirnya Kartu Sehat (KS) sebagai jawaban masyarakat untuk mendapatkan jaminan pembiayaan kesehatan yang layak. Juga dibarengi pembangunan fasilitas kesehatan yang kini hadir diwujudkan dengan adanya RSUD tipe D yang berada di beberapa
kecamatan. (adv/humas/jonder sihotang)