Kamis Nusantara, Gerakan Kebangsaan Merayakan Keberagaman untuk Indonesia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Komunitas sosial budaya Kridha Dhari Indonesia (KDI) menggagas sebuah Gerakan Cinta Indonesia yang dinamai Kamis Nusantara. Gerakan ini merupakan sebuah jawaban atas antusiasme masyarakat terhadap program-program pelestarian wastra dan busana tradisional yang telah dilakukan di banyak daerah secara terpisah.

Suksesnya inisiatif pelestarian kebaya melalui Gerakan Selasa Berkebaya juga menjadi salah satu pemicu lain digagasnya kampanye Kamis Nusantara ini.

“Ini event bersama antara Kridha Dhari, PT. Railink, PT Angkasa Pura 2, dan Kemenko Bidang Kemaritiman,” ucap Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Humas Kemenko Bidang Kemaritiman, Khairul Hidayati.

Wanita yang biasa disapa Hida ini menambahkan, gerakan ini selaras dengan program yang telah dicanangkan Kemenko Kemaritiman bahwa setiap hari Kamis seluruh ASN dilingkup Kemenko Maritim menggunakan pakaian adat.

“Acara ini selaras dengan kegiatan di kemenko Maritim setiap hari Mamis wajib memakai baju adat,” tambah Hida, Kamis (10/10).

Sementara itu, Ketua Umum KDI mengatakan
Prescilla Estevina mengatakan gagasan gerakan Kamis Nusantara ini berawal dari kesuksesan gerakan Selasa berjaya.

“Kesuksesan gerakan Selasa Berkebaya membuat kami tergerak untuk menggagas gerakan Kamis Nusantara yang akan memungkinkan kaum pria turut serta mengangkat dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” Prescilla Estevina, Ketua Umum KDI mengatakan.

Selama ini, menurut Prescilla, rasa cinta dan kepedulian untuk terus melestarikan wastra dan busana telah ada. Ia menyebut Pemerintah Daerah Jawa Barat, Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Bali sebagai beberapa institusi pemerintahan yang telah melakukan upaya tersebut.

“Pada hari-hari tertentu, seluruh ASN yang bekerja di kantor Pemda tersebut diimbau untuk menggunakan pakaian daerah,” Prescilla menjelaskan.

Kesadaran seperti itu yang menurut Prescilla ingin coba disebarkan ke lingkup masyarakat yang lebih luas. “Targetnya seluruh Indonesia, bahkan juga di
berbagai negara di mana terdapat diaspora Indonesia,” ungkapnya tentang target khalayak yang ingin dijangkau oleh Gerakan Kamis Nusantara ini.

Diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai profesi, peluncuran Kamis Nusantara ini mendapat dukungan penuh dari PT. Railink dan PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedua badan usaha milik negara tersebut memberikan fasilitas bagi para pendukung Kamis Nusantara untuk melakukan aktivasi dan sosialisasi baik di rangkaian kereta Railink juga di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Peragaan busana dan paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu nusantara digelar di area sekitar Digital Lounge Terminal 3, menandai peluncuran gerakan ini.

KDI berharap Kamis Nusantara ini bisa menjadi sebuah gerakan yang dapat menjadi penjalin persatuan dan alasan yang dapat membuat seluruh rakyat Indonesia bergandengan tangan menjaga warisan budaya leluhurnya.

“Terlebih di tengah kondisi politik yang penuh friksi dan pertentangan seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, kita semua tentu harus punya alasan
untuk kembali bisa menyatukan hati dan tak terus menerus mempertajam perbedaan. Kamis Nusantara, kami harap bias menjadi salah satu alasan yangbisa menyatukan,” Prescilla menandaskan.

Selain hal tersebut, kampanye yang disosialisasikan dengan menggunakan tagar #KamisNusantara ini juga dilakukan untuk meningkatkan kecintaan anak bangsa untuk menggunakan busana Nusantara dan hasil kerajinan Nusantara, diharapkan kegiatan ini juga meningkatkan kecintaan anak bangsa terhadap produk dalam negeri serta membantu meningkatkan pergerakan
perekonomian di antar kepulauan Indonesia.

Di sisi lain Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Internasional Soekarno Hatta Febri Toga Simatupang menyampaikan bahwa Kami selaku pengelola bandara tentunya sangat mendukung kegiatan tersebut.

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bangga dan harus mampu mempertahankan budaya Indonesia dan ini sejalan dengan semangat terminal 3 yang mengusung tema terminal berbasis pelayanan digital dan juga tetap memperhatikan kearifan budaya lokal.

Dan harapan kami kedepannya adalah dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap budaya Indonesia, juga untuk menghibur pengguna jasa yang ada di Bandara Internasional Sorkarno Hatta khususnya di Terminal 3.
(Chs)