JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyerahkan penghargaan berupa bonus kepada atlet peraih medali dari beberapa cabang olahraga yang mengikuti kejuaraan dunia yang diselenggarakan sepanjang 2019 ini.
“Hari ini apa yang Anda terima, baik atlet dan pelatih mudah-mudahan ini akan merangsang minat masyarakat kita untuk berprestasi di bidang olahraga dan makin banyak lagi prestasi,” ujar Zainudin seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/11/2019).
Bonus berupa uang itu tidak hanya diberikan kepada atlet, tetapi juga para pelatih dari cabang penyumbang medali mulai dari panjat tebing, jetski, bulutangkis hingga wushu.
Zainudin berujar meskipun bonus yang diberikan jumlahnya terbatas, namun pemerintah akan mengupayakan untuk terus memberikan perhatian kepada atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di level dunia.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa apresiasi dan jaminan pemerintah tidak akan berhenti hanya sebatas pada saat atlet sukses mengharumkan nama Indonesia di dunia, tetapi juga menjamin masa depan mereka apabila kemudian hari memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga.
“Sekarang ada 286 atlet kita yang berprestasi yang sudah diangkat bulan Maret. Sekarang mereka sedang melakukan pendidikan dasar untuk menjadi ASN. Jangan kuatir. Pemerintah akan selalu memberikan perhatian kepada atlet-atlet yang sudah mengharumkan nama bangsa,” ucapnya.
Salah satu atlet panjat tebing, Aries Susanti Rahayu menerima bonus sebesar Rp100 juta usai menjadi juara sekaligus pemecah rekor dunia pada IFSC Climbing World Cup 2019 di China Oktober lalu. Ia pun berterima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya selama ini kepada para atlet.
Sementara itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta melaporkan, sebanyak 66 atlet dari cabang olahraga pencak silat, paragliding, bulutangkis, jetski, wushu, dan panjat tebing yang meraih medali emas, perak, perunggu pada kejuaraan dunia mendapatkan total bonus Rp 6,154 miliar. “Karena atlet suka khawatir kalau dipotong pajak maka pajak akan kita urus dari APBN,” ujar Raden Isnanta.