BALI (Independensi.com) – Bali merupakan salah satu kota yang masuk dalam rangkaian roadshow Siber Kreasi yaitu Gerakan nasional literasi digital yang membawa misi penting untuk mengajak masyarakat pengguna sosmed untuk membuat konten yang positif dan tidak membuat konten yang kurang baik yang akhirnya malah menjadi ‘sampah’ dunia digital.
“Diharapkan nantinya pengguna medsos dapat menyampaikan sesuatu yang positif ke orang-orang dengan memberikan arahan kepada content creator berupa tips and trick tentang bagaimana memajukan kontennya, Setelah itu diharapkan mereka mulai bekerjasama dengan berbagai brand untuk terus berkarya dan membawa manfaat untuk masyarakat luas, contohnya dengan literasi digital,” kata Ivana Maida dari Siber Kreasi saat Talkshow Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bersama dengan Kominfo bertajuk ‘Workshop for Being An Impactful and Positive Content Creator’ bertempat di Kanda Restaurant, Sanur, Bali, Kamis (14/11/2019).
Praktisi Content Digital, Oktora Irahadi menguraikan terkait Tips dan trik untuk personal branding yaitu tentang bagaimana menaikkan traffic dan melambungkan nama? Memang sulit untuk menaikkan nama, tetapi yang penting adalah konsisten, namun bila hanya konsisten sendiri tidak cukup, perlu ada tujuan mau dibawa kemana.
Pada akhirnya dari link ke link akan banyak tujuan, akan banyak timbul dari keseharian sendiri, banyak diskusi, banyak sharing. “Namun penekanannya bukan pada sekedar mengikuti tren, namun harus lebih kepada passion (gairah) untuk membuat sesuatu dalam keseharian, yang bilamana terjadi, hal untuk membuat konten menjadi ‘sesuatu’ yang berharga untuk dilakukan,” tambah Okta.
Kegiatan menarik ini pun dihadiri oleh pelajar, mahasiswa di Bali serta komunitas kreatif, yang diharapkan mereka nantinya akan menjadi ‘Training of Trainer’ (ToT) yaitu akan menyebarkan diseminasi informasi kepada masyarakat tentang bagaimana memproduksi konten yang positif dan bermakna.
Salah satu pembicara dalam acara tersebut yakni Latifa Al Anshori dari Kreator Nongkrong menyebutkan bahwa antusias peserta di Bali terbilang baik dan bersemangat.
“Saya lihat dari perspektif Saya sebagai narasumber hari ini banyak yang ingin mengetahui tips doesn’t and do bagaimana kita semestinya melakukan kreasi untuk konten-konten dan juga bagaimana kita bisa lebih tepat melakukan literasi digital karena itu hal yang sangat penting,” ujarnya.
“Jadi, disini Saya liat pesertanya sangat antusias berarti ini kedepannya kreator di Bali akan memproduksi konten-konten yang bagus dan tentu saja positif,” tambahnya.
Menurutnya, Banyak masyarakat ingin menjadi konten creator tapi kebanyakan justru creator-creator yang timbul kontennya ternyata masihlah negatif. Memang wajar jika terlihat mereka berusaha membuat konten-konten yang bisa membuat orang tertarik, “Hal ini tidak hanya dilakukan di sosial media, tapi juga media offline, dalam kampanye-kampanye politik juga dilakukan,” terang Latifah.
Yang terpenting sebaiknya sekarang kita ‘self-check’ dulu diri kita sendiri sebelum memposting sesuatu, dengan tujuan untuk memastikan dampak yang akan mungkin timbul dalam sebuah postingan sebuah konten di dunia maya. (hidayat)