Tips Nyaman dan Aman Wisata ke Jepang untuk Pemula

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Negara yang menjadi rumah bagi ribuan karakter anime dan manga ini terkenal dengan masih kentalnya tradisi yang dapat berjalan seiringan dengan frekuensi modernitas global. Paduan ini menjadi suatu hal menarik dan sayang dilewatkan jika tidak nikmati selagi bisa.

Padahal apabila dilihat lebih dekat, Jepang memiliki ragam daya tarik dan keunikan yang tersebar di berbagai kota, tidak terbatas pada apa yang kita lihat melalui karakter-karakter tersebut.

Untuk menjajal semua keunikan tersebut kini bukan hal yang sulit, penerbangan ke Jepang kini tidak terbatas langsung ke ibukotanya, Tokyo, tetapi ke kota-kota besar lainnya. Untuk itu ada baiknya Anda perlu mengecek tiket murah ke Jepang. Namun di luar semua fakta tersebut, keindahan Jepang secara garis besar juga didukung oleh ketaatan warganya yang tinggi dalam menjaga budaya serta kerapihan lingkungan.

Ketat dengan tradisi dan kepatuhan pada peraturan, maka ada beberapa hal perlu diperhatikan jika melancong ke Jepang dengan nyaman. Berikut tips-tips pemula yang akan bermanfaat jika Anda pergi ke Jepang untuk pertama kalinya.

  1. Keamanan

Dengan warganya yang sangat patuh pada peraturan, bukan berarti Jepang adalah negara yang sangat aman tanpa tindak kriminal. Kasus pelecehan di kereta atau bus di Jepang sudah menjadi hal yang sering dibicarakan, namun belum terdapat solusi yang mengubah keadaan. Sebaiknya hindari bus/kereta yang pada rush hour di hari kerja dan gunakan gerbong khusus perempuan. Jika Anda membawa banyak barang dan ingin berkeliling dengan lebih nyaman, ada penyewaan loker-loker di museum dan theme park yang mungkin akan bermanfaat meringankan beban Anda.

  1. Siapkan Uang Tunai

Walaupun Jepang terkenal sebagai pionir teknologi dan kecanggihan yang diresapi oleh hampir seluruh warganya, ternyata tidak semuanya tergolong dalam ‘cashless society’. Banyak yang menganggap bahwa transaksi tunai lebih nyaman bagi mereka. Di beberapa toko atau pusat perbelanjaan, mayoritas menerima kartu kredit internasional dari jaringan VISA, Mastercard maupun American Express. Selain itu, mesin-mesin ATM di Jepang hanya terbatas pada kartu ATM dari bank lokal Jepang saja. Akan lebih baik dan aman untuk Anda menyediakan uang tunai per harinya untuk berjaga-jaga seandainya memang dibutuhkan.

  1. Update dengan Wi-Fi

Wi-Fi kini bagai kebutuhan utama di manapun dan kapanpun. Di tengah perjalanan, wi-fi yang cukup akan sangat membantu apabila tersesat, mencari bantuan atau lokasi yang dibutuhkan di mesin pencari, dan mengontak teman perjalanan apabila terpisah. Menyewa Wi-Fi saku, seperti PuPuru dan Ninja Wi-Fi akan sangat berguna dan praktis, bahkan Anda bisa terus update selama perjalanan. Untuk menghemat kuota, Anda bisa mengandalkan transfer data atau aktivitas daring yang membutuhkan kuota besar di hotel atau coffee-shop yang kini sudah banyak menyediakan Wi-Fi secara gratis.

  1. Berbelanja Barang-barang Menggemaskan

Berwisata ke Jepang tidak akan lengkap jika tidak berbelanja barang-barang kecil namun menggemaskan dan membawanya pulang. Baik untuk diri sendiri atau sebagai oleh-oleh. Untuk itu, Anda harus mengunjungi toko Don Quijote. Hampir semuanya ada di toko tersebut, maka mustahil Anda bisa meninggalkan toko dengan tangan kosong. Menariknya lagi, sebagai turis, Anda bisa terbebas dari pajak konsumsi jika jumlah pembelian di satu toko mencapai nominal tertentu yang ditetapkan oleh pihak toko.

  1. Hindari Hal Tabu

Jepang masih sangat percaya dan taat untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan lama. Banyak yang tak jauh berbeda dari kebiasan di Indonesia, seperti menunjuk orang lain dengan satu jari dan melepas sepatu sebelum masuk ke rumah. Namun hal ini juga termasuk ke beberapa tempat lain, seperti tempat spa tradisional, misalnya. Ada banyak hal lain yang termasuk tabu, seperti membicarakan keluarga kerajaan Jepang, hingga mengobrol lewat ponsel di atas kendaraan umum. Selain itu, mayoritas di Jepang berbicara dengan lembut dan dengan nada rendah, maka sebaiknya, sesuaikan kebiasaan ini demi kelancaraan selama berwisata.