Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono menerima Delegasi Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh Hossan MD. Salim ketika melakukan courtesy meeting di Kantor Ditjen Peternakan dan Keswan pada hari Rabu, (18/12/ 2019)

Delegasi Bangladesh Jajaki Import Produk Peternakan Indonesia

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Setelah dua hari mengunjungi beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementeriam Pertanian di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan (Ditjen PKH), Delegasi Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh tertarik untuk impor semen beku. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan delegasi Bangladesh Hossan MD. Salim ketika melakukan courtesy meeting di Kantor Ditjen Peternakan dan Keswan pada hari Rabu, 18 Desember 2019. Sebelumnya pada hari Selasa mereka telah mengunjungi Koperasi Peternakan Sapi Perah Bandung Utara (KPSBU) dan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, sedangkan pada hari Rabu pagi mereka mengunjungi Balai Embrio Transfer (BET) Cipelang.

Ketika berada di BIB Lembang, mereka tertarik dengan semen beku kambing perah dan sapi perah yang diproduksi oleh BIB Lembang. “Iklim Bangladesh mirip dengan iklim indonesia sehingga jika kami impor semen beku dari Indonesia, kami yakin dapat berhasil”, ungkap Joint Secretary Ministry of Fisheries and Livestock Dhaka, MD Abdur Razzaq. Terkait keinginan tersebut, BIB Lembang akan menindaklanjutinya dengan memberikan prasyarat yang dibutuhkan untuk impor semen beku.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono, ketika menerima kunjungan tersebut berharap agar kunjungan dari pemerintah Bangladesh ini dapat membuka kesempatan kerjasama antar kedua negara. “Semoga keinginan Bangladesh ini dapat diwujudkan dan menjadi kesempatan berharga bagi Indonesia untuk memasarkan produk semen bekunya ke dunia internasional”.

Pada kunjungan sebelumnya, Bangladesh juga tertarik untuk impor embrio dari Indonesia meskipun sampai saat ini masih menunggu Peraturan Pemerintah tentang tariff Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang masih dalam proses pembahasan.

Ketika dihubungi secara terpisah, Dirjen PKH, I Ketut Diarmita mengatakan bahwa ia menyambut baik rencana kerjasama tersebut. “Banyak peluang yang bisa didapat dengan adanya kunjungan dari Bangladesh ini, misalnya peluang ekspor semen beku dan embrio ataupun kesempatan memberikan pelatihan bagi pegawai teknis peternakan dari Bangladesh. Ini merupakan peluang dan kesempatan kita untuk go Internasional” ungkapnya.

Sembilan orang delegasi Bangladesh ini merupakan kelompok keempat yang mengunjungi Indonesia pada tahun 2019. Hal ini terlaksana karena para delegasi sebelumnya menganggap Indonesia mempunyai teknologi peternakan yang lebih berkembang dibanding Bangladesh, oleh karena itu pemerintah Bangladesh mengirimkan 33 orang tenaga teknis peternakannya yang dibagi kedalam empat kelompok ini. Peternakan di Bangladesh merupakan alat utama pengurangan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan, sehingga pemerintah Bangladesh terus berusaha untuk meningkatkan hasil peternakannya, salah satunya dengan belajar ke negara-negara yang misalnya Indonesia.

Kunjungan delegasi Bangladesh kali ini merupakan bagian kegiatan Livestock & Dairy Development Project (LDDP), suatu program peningkatan kapasitas dari pemerintah Bangladesh yang didanai oleh Bank Dunia. Sebelumnya, kelompok pertama sudah melakukan kunjungan pada tanggal 3 Oktober, kelompok kedua pada tanggal 21 Oktober, dan kelompok ketiga pada 21 Nopember.(wst)