JAKARTA (Independensi.com)– Manajemen SMP dan SMA Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Lembang, Desa Cibodas, Kabupaten Bandung, memahami betul manfaat olahraga, khususnya panahan.
Misalnya saja, dari sisi kesehatan untuk para siswa/santrinya. Apalagi, ajaran Islam juga menekankan pentingnya kesehatan fisik guna menopang terlaksananya ibadah yang baik, seperti shalat dan haji. Meski ada sebagian penilaian yang menyebut memanah atau panahan sebagai olahraga statis, namun membutuhkan sejumlah besar kekuatan, ketahanan, dan fokus saat tampil.
“Kami mendorong semangat siswa atau santri untuk menekuni dan berprestasi, salah satunya dengan memanah. Karena itu, kami sediakan sebagai ekstrakurikuler,” ujar Direktur Akademi NFBS Lembang, Muhammad Damiri.
Dilansir dari healthyliving, inilah manfaat kesehatan yang bisa didapat dari olahraga panahan. Pertama, yakni memberikan kekuatan tubuh bagian atas. Penyebabnya, menarik busur, menahan panahan sebelum melesatkan anak panah menekankan pada otot-otot kedua lengan serta dada, bahu dan punggung yang mirip dengan angkat beban. Hal tersebut menyebabkan perkembangan otot di tubuh bagian atas.
Kedua, berlatih memanah membantu kita untuk mengontrol keseimbangan saat fokus untuk mencoba mencapai pusat target yang kita bidik. Sedangkan ketiga, panahan melatih tangan untuk bekerja bersama saat melakukan tugas yang berbeda, yaitu membidik dan menembakkan panah berdasarkan masukan dari mata. Semakin banyak kita berlatih, semakin baik koordinasi kita.
Lalu keempat, manfaat berjalan dalam panahan. Meskipun pada olahraga panahan sebagian besar berjalan dalam interval pendek, efek kumulatif berjalan sepanjang kompetisi dapat meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot dan kekuatan kaki.
Terakhir, menyangkut fokus mental. Semakin kita terfokus pada target, semakin mudah bagi kita untuk menjernihkan pikiran dan membidik secara tepat baik dalam praktik maupun dalam kompetisi. Keterampilan yang sama ini akan membantu kita mengatasi stres, menjernihkan pikiran dan akan membantu kita untuk tetap lebih fokus pada tugas juga.
Damiri kembali menyampaikan, panahan, renang dan berkuda merupakan sunah yang harus dimiliki seorang muslim. Karena itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut melaksanakan, mdnekuni dan menyosialisasikan memanah.
Sebagi catatan, Dalam sirah Nabi SAW, kisah perlombaan lari antara Rasulullah SAW dan Aisyah pun menjadi contoh populer bagaimana Rasulullah mencontohkan olahraga. Rasulullah juga menganjurkan orang tua untuk mengajarkan anaknya berenang, menunggang kuda, dan memanah.
Malcolm Wright dalam tulisannya “Who Wrote the First ‘Useful’ Archery Manual?” menduga olahraga memanah bisa jadi merupakan olahraga tertua yang menggunakan alat yang sudah ada sejak zaman batu (20 ribu sebelum Masehi). Variasi bentuk dan material busur serta panah kemudian berkembang dari zaman ke zaman meski bentuk busur tak banyak mengalami perubahan selama ribuan tahun.
Rasulullah memandang kekuatan fisik menjadi salah satu bagian penting seperti pernah disabdakan, yakni muslim yang kuat lebih baik dari Muslim yang lemah. Rasulullah sendiri merupakan pemanah dan memiliki tiga busur. Memanah pada zaman Rasulullah menjadi kemahiran yang lazim dimiliki seorang Muslim. Sahabat Sa’ad bin Abi Waqas dikenal sebagai pemanah andal.(bud)