Wati (32) salah seorang pedagang rempah di pasar Kota Gresik mengungkapkan bahwa, dirinya maupun pedagang kebutuhan dapur lainnya tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan bawang putih.
“Stok bawang putih banyak tidak mengalami kelangkahan, karena setiap saat saya selalu bisa dapatkannya. Cuma harganya saja yang terus-terusan naik, dari pengepul ke kita,” ujarnya, Minggu (9/2).
“Harga bawang putih saat ini, yang saya dapatkan dari gudang Rp 48.000 perkilogram. Kemudian untuk menjualnya kita hargai Rp 58 ribu – Rp 60 ribu per kilogram,” tuturnya.
Di tambahkan Wati, dengan kenaikan harga bawang putih ini tidak berdampak pada pelanggannya untuk mengurangi jumlah pembelian.
“Meski harga naik, tapi pelanggan saya tetap saja tidak terpengaruh apalagi sampai mengurangi pembelian. Terbukti, sejak harga naik sampai sekarang sehari masih bisa laku 30 kilogram,” ungkapnya.
Sementara, hal berbeda disampaikan Ratna salah seorang pedagang rempah di Pasar Baru Kota Gresik. Bahwa melonjaknya harga bawang putih yang terjadi saat ini, membuat sejumlah pelanggannya memilih membeli bumbu instan.
“Pengaruh dari naiknya harga bawang putih, sangat terasa mas. Karena, pelangan saya sekarang banyak yang memilih beli bumbu dapur instan. Seperti bumbu gule, rawon maupun soto dan lainnya yang bentuk instan,” ucapnya.
“Ya saya berharap harga kembali normal, wong barangnya juga ada tidak langkah. Hanya saja harganya yang mahal, makanya saya ngak berani stok banyak takut kalau sewaktu-waktu harga kembali turun,” tutupnya. (Mor)