BMX park
Ilustrasi. (Dok/Ist)

Balap Sepeda Perlu Tanding Internasional

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Tim nasional balap sepeda Indonesia membutuhkan mengikuti lebih banyak kejuaraan internasional untuk menambah pengalaman bertanding dengan pembalap profesional.

Pembalap disiplin BMX Toni Syarifudin mengatakan, yang membedakan tim Indonesia dengan para pembalap Eropa misalnya, adalah intensitas tampil di berbagai kejuaraan yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas penampilan para atlet.

“Dari segi teknik masih kurang karena baru tahun ini banyak balapan dibandingkan pembalap Eropa yang hampir setiap minggu (berkompetisi), jadi pengalaman balapan kita memang masih kurang,” kata Toni seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/2/2020).

Para pembalap Indonesia kembali gagal meraih gelar juara di dua seri beruntun pada ajang Jakarta International BMX pada 15-16 Februari yang digelar di Sirkuit BMX Pulomas, Jakarta Timur. Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang pengumpulan poin Olimpiade 2020 Tokyo itu, para juara di dua seri justru didominasi oleh pembalap Latvia, Venezuela, dan Kanada.

Sementara pembalap Indonesia yang turun di kejuaraan tersebut, yaitu I Gusti Bagus Saputra dan Toni Syarifudin tak mampu bicara banyak setelah masing-masing dari hanya mampu finis di urutan keenam dan ketujuh dari total delapan finalis. Kegagalan tersebut, menurut Toni, disebabkan oleh kurangnya para pembalap Indonesia mengikuti kejuaraan internasional sehingga kemampuan tekniknya pun berbeda jauh jika dibandingkan dengan pembalap luar negeri.

Hal serupa juga disampaikan oleh pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo. Di ajang Jakarta International BMX 2020 yang merupakan turnamen pertama balap sepeda internasional di Indonesia bagaimanapun adalah salah satu faktor penting dalam regenerasi atlet di Tanah Air.

“Di hari kedua ini, posisi pembalap Indonesia berada di posisi ke-6, ke-7, dan ke-8. Tapi segi positifnya adalah sering banyaknya event internasional di Indonesia khususnya, akan memacu para penerus Rio (Akbar) dan Bagus,” kata Dadang.