Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama stafnya berfoto dengan aparatur Pemkot Bengkulun, saat berkunjung dalam program orangtua asuh anak yatim. (humas)

Kota Bekasi Berguru ke Bengkulu:   Program Orangtua Asuh Anak Yatim

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Ingin mempelajari bagaimana caranya menerapkan gerkan peduli yatim, belum lama ini,  Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama para pejabat terkait, mendatangi Pemkot Bengkulu. Mereka berguru terkait hal itu.

Rombongan dari Bekasi, disambut Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi.

Adapun Gerakan Peduli Yatim (GPY) yang akan diterapkan oleh Pemerintah Kota Bekasi bertujuan untuk memastikan para anak Yatim mendapatkan hak yang sama melalui uluran tangan kepedulian para pejabat untuk memberikan bantuan dan menjadi orangtua asuh dari anak yatim.

Rahmat  mengatakan, seluruh anak yatim di Kota Bekasi, harus mendapatkan kebahagiaan untuk kehidupannya sebagaimana mestinya dengan kehidupan yang tentram dan mendapatkan kebahagiaan.

“Seluruh anak yatim yang ada di Kota Bekasi, berhak memiliki harapan sama seperti anak-anak lainnya yang mendapatkan kebahagiaan, baik pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan,” katanya.

Maka katanya,  pemerintah harus hadir memberikan harapan dan kebahagiaan dengan tidak memandang suku dan agama. Sebab selama ini, katanya, banyak anak yatim yang terabaikan.

Kebahagiaan mereka dan pemerintah harus hadir memberikan kepastian 100% anak yatim mendapatkan kebahagiaan, dan masa depan yang cerah dengan mendapatkan orangtua angkat yang memperhatikan setiap kebutuhan.

Selain itu, melalui GPY, katanya, diharapkan dapat membangun kebersamaan dan silatuhrahmi di antara seluruh umat beragama di Kota Bekasi. Hal itu dimaksud agar kondisi aman, tentram dan terjalin suatu keharmonisan umat beragama berjalan dengan baik.

Saat ini, jumlah  anak yatim di Kota Bekasi sebanyak 2.500 orang. Tugas orangtua asuh di antaranya memastikan semua kebutuhan sekolah, menyantuni setiap bulan.

Memang semua yang diberikan, tidak mencukupi kebutuhan mereka. Tapi bisa mengubah pemikiran mereka, yang selama ini tidak ada yang memperhatikan kemudian sekarang ada yang perhatian kepada mereka, kata Rahmat.

Disebutkan, nantinya seluruh pejabat di Kota Bekasi akan mengambil bagian untuk menjadi orang tua asuh bagi anak yatim. Selain itu, warga Kota Bekasi, yang memiliki rezeki lebih dapat mengambil peran sebagai orangtua asuh melalui program GPY. Program ini, segera diterapkan di Kota Bekasi. (jonder sihotang)