Shesar Hiren Rhustavito. (Ist/badmintonindonesia.org)

Shesar dan Gregoria Terhenti

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Wakil terakhir tunggal putra akhirnya harus terhenti di babak dua All England Open 2020 di Birmingham Arena, Birmingham, Inggris, Jumat (13/3/2020) WIB. Shesar Hiren Rhustavito kalah usai bermain tiga game, 21-18, 13-21, 19-21 dari Rasmus Gemke (Denmark) dalam tempo 77 menit.

Sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto sudah lebih dulu kalah di babak pertama, kemarin (11/3). Berhadapan dengan Gemke, Shesar mengaku telah mempelajari lawan dan menyiapkan strategi khusus. ‘Sebenarnya saya kemarin sudah mempelajari pemainan dia dengan Ginting. Dari situ saya pelajari dia mainnya tipe serang. Strateginya berjalan, cuma masih ada beberapa yang perlu dievaluasi lagi,” kata Shesar seperti dikutip dari badmintonindinesia.org.

Shesar mengaku kurang bisa memanfaatkan kesempatan di lapangan. “Dari game ketiga saya leading terus. Pas poin-poin tua saya kurang bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. Masih banyak yang harus saya perbaiki dari segi main dan strategi di lapangan,” ujar Shesar.

Sementara itu, kekalahan juga dirasakan pebulutangkis tinggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Pemain asal Taiwan, ai Tzu Ying masih terlalu tangguh untuk diatasi Gregoria. Di babak kedua All England Open 2020, Gregoria menelan kekalahan dengan skor 20-22, 16-21 dari Tai.

Sejauh ini, Gregoria masih belum bisa merebut kemenangan setelah enam kali berhadapan. “Tadi game pertama sempat ketinggalan juga 10-14 terus akhirnya unggul 20-18. Yang terjadi setelah unggul itu kaya keulang lagi pertandingan-pertandingan sebelumnya, kerasanya tegang dan kaya nafsu sendiri. Pas ada bola enak, pengennya langsung matiin. Padahal kan kalau pemain bagus nggak bisa kaya gitu,” kata Gregoria.

Di set kedua, Gregoria justru semakin tak mampu menemukan pola permainannya. “Di game kedua saya merasa lebih nggak bisa menemukan permainan. Dia kaya jauh banget di atas. Tangannya dia kan bagus, pukulannya juga bagus, sementara saya pukulannya cuma satu arah. Jadi begitu dia merubah pukulan, sayanya terlambat,” ungkap Gregoria. “Kedepannya saya harus lebih fokus dan lebih tenang. Kalau lebih tenang mungkin mainnya bisa lebih lepas,” sambungnya lagi.