PEKANBARU (Independensi.com) – Berdasarkan data pantauan covid – 19 yang ditampilkan website corona.riau.go.id, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Provinsi Riau meningkat drastis.
Pada hari Senin (23/3/2020) lalu, jumlah ODP yang di umumkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau masih 193 orang, akan tetapi, pada hari Selasa (24/3/2020) sore, data yang dirilis meningkat tajam.
“Jumlah ODP terhitung 3 Maret – 24 Maret mencapai 1.823 orang ,” hal itu disampaikan Mimi Yuliarni Nazir – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau kepada wartawan di Pekanbaru Rabu, (25/3/2020) pagi.
Menurut Mimi Yuliarni Nazir, dari jumlah itu terdapat 1.819 orang yang masih proses pemantauan sedangkan 4 orang sudah selesai pemantauan.
Mereka Orang Dalam Pemantauan (ODP) itu tersebar di Kabupaten Bengkalis 984 orang, Kab Rohil 55 orang, Kab Rohul 90 orang, Kab Kampar 317 orang, Kab Kuansing 14 orang, Kota Dumai 68 orang, Kab Siak 51 orang, Kab Meranti 18 orang, Kab Pelalawan 4 orang, Kab Inhil 66 orang, Kab Inhu 59 orang dan Kota Pekanbaru 97 orang.
Selain jumlah Orang Dalam Pemantauan yang meningkat tajam, menurut Mimi, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Riau juga mengalami peningkatan, dimana sebelumnya hanya 51 pasien saat ini sudah menjadi 55 pasien.
Adapun rincian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) antara lain di Pekanbaru 36 orang, Kampar 1 orang, Dumai 6 orang, Bengkalis 7 orang, Pelalawan 2 orang dan Inhil 3 orang.
Dari jumlah 55 PDP, 42 orang masih dirawat,kemudian 15 orang dinyatakan negatif dimana 13 orang sudah sembuh dan kembali kerumah masing-masing sementara 2 oorang lagi masih dirawat hingga kesehatannya benar-benar sehat agar di ijinkan pulang.
Di tempat terpisah, H Bustami Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bengkalis saat konfrensi pers dengan Tim Gugus Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Kabupaten Bengkalis mengatakan bahwa total keseluruhan ODP di Kabupaten Bengkalis sebanyak 824 orang, belum termasuk 160 orang lagi yang baru datang dari Malaysia baru mau masuk karantina.
Ketika memberi keterangan pers Bustami didampingi Kadis Kesehatan yang juga Plt Direktur RSUD Bengkalis dr Ersan Saputra, juru bicara Covid-19 Alwizar, Kepala Kesbangpol Bengkalis Hermanto Baran, Kepala Pelaksana BPBD Bengkalis Tajul Mudarris, Perwakilan KKP Bengkalis serta sejumlah pejabat administrator dan pengawas di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.
Menurut Bustami, para ODP tersebut tersebar di beberapa kecamatan dengan jumlah bervariasi. ODP ini sendiri terbagi kepada beberapa kriteria yaitu penetapan ODP karena pernah berinteraksi dengan pasien PDP yang dirawat di RSUD Bengkalis maupun RSUD Mandau.
Kemudian ODP yang memiliki riwayat pulang dari Malaysia sebelum karantina dilakukan, dan ODP setelah dilakukan kebijakan karantina. Para ODP dipantau langsung oleh Puskesmas di masing-masing kecamatan.
Pada awalnya, jumlah keseluruhan ODP di Kabupaten Bengkalis sebanyak 1.105 orang. Namun seiring berjalannya waktu, 281 orang yang sebelumnya berstatus ODP dikeluarkan karena sudah melebihi 14 hari di karantina tidak menunjukkan gejala apa-apa.
Besar kemungkinan bahwa ODP ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kepulangan warga Bengkalis dan Bantan dari Malaysia melalui pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Tim Gugus Percepatan Penanganan virus Corona atau Covid-19 akan langsung melakukan proses karantina terhadap warga Bengkalis dan Bantan yang pulang dari Malaysia ini.
Lebih lanjut Bustami menjelaskan, total pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Bengkalis saat ini berjumlah 4 orang sementara di RSUD Mandau nihil.
Namun data ini belum termasuk pasien PDP yang sudah dinyatakan negatif dan sudah di ijinkan pulang ke rumahnya sebanyak 2 orang.
Dari 4 orang PDP ini, 3 orang merupakan pasien lama dan menunggu hasil labor keluar. Sedangkan 1 orang lagi pasien baru, hanya saja belum diketahui dari mana asalnya, masih diteliti, katanya. (Maurit Simanungkalit)