Gubernur Riau Syamsuar: Pemkab/Pemkot Jangan Ikut-Ikutan Karantina Wilayah

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Pasien terjangkit positif corona bertambah 1 orang di Pekanbaru, Riau. Pasien berinitial AH (42) warga Marpoyan Damai – Pekanbaru itu, saat ini di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

Penambahan pasien positif mengidap virus corona ini, menambah pasien yang positif terjangkit virus corona dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menjadi 2 orang. Dimana sebelumnya sudah dirawat 1 orang berinitial M (63).

Hal itu disampaikan Gubernur Riau H Syamsuar kepada sejumlah wartawan di ruang Selindit Pekanbaru, didampingi dr Indra Yopi – Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Riau.

Menurut Gubri, saat ini, pasien AH sudah di isolasi dan mendapat perawatan secara intensif dari tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru. Pasien AH merupakan teman H mengikuti tablig akbar di Sri Petaling , Kuala Lumpur, Malaysia akhir bulan Februari 2020 lalu.

Sebagaimana informasi yang berkembang kata Gubri, terdapat lebih 600 orang pasien mengidap kasus positif virus corona dari peserta yang mengikuti tablig akbar di Sri Petaling.

“Kami meminta kepada masyarakat Riau yang mengikuti kegiatan tabligh akbar di Sri Petaling Kuala Lumpur dan memiliki gejala covid-19, agar dapat menghubungi call centre 0761-23810,” kata Syamsuar.

Pada kesempatan itu Gubernur Riau Syamsuar menegaskan kepada seluruh kepala daerah yang ada di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau agar bijaksana dalam membuat keputusan, khususnya bagi mereka yang berniat melakukan karantina wilayah didalam mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Sebelum membuat suatu kesimpulan, hal yang paling utama diperhatikan adalah ketersediaan logistik bahan pangan di daerah masing-masing, apakah mencukupi kebutuhan masyarakat selama diberlakukannya nanti karantina.

Syamsuar mengingatkan, jangan nanti membuat kebijakan wilayah tapi ternyata ketersediaan logistik belum siap. Terjadilah nanti seperti di Tegal, masyarakatnya demo meminta makan sementara makanan tidak ada.

“Jangan ikut-ikutan karantina wilayah kalau ketersediaan pangan belum siap, kasihan masyarakat kita nanti yang kena dampaknya,” tegas Syamsuar.

Lebih lanjut Gubri meminta pemerintah daerah berpikir berulang kali dengan pertimbangan yang matang sebelum mengambil sebuah kebijakan. “Ketersediaan pangan harus di pikirkan sebelum membuat keputusan dalam mengantisipasi penyebaran covid-19 ,” tegas Syamsuar

Sementara Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yopi pada kesempatan itu mengatakan bahwa, pasien M (63) warga Aur Kuning Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya- Kota Pekanbaru, sudah dinyatakan sembuh dan saat ini sudah dipulangkan ke keluarga.

Indra menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, jangan panik, lakukan pembatasan fisik (physical distancing). Lebih penting lagi agar tetap di rumah, hindari keramaian, rutin mencuci tangan dengan sabun, jaga pola hidup sehat.

Selain itu, masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi pribadi dari pasien seperti nama, alamat, dan keluarganya. “Insya Allah, kita akan melewati semua ini,” kata Indra Yopi.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menjelaskan bahwa, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Riau sebanyak 105 orang, dimana saat ini 74 orang masih dirawat sedangkan 30 orang lagi sudah dipulangkan karena dinyatakan telah negatif dan sehat.

Sementara 1 orang pasien PDP yang meninggal di Dumai, berusia 66 tahun dan punya riwayat perjalanan dari Batam.

Selain itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona saat ini di Riau berjumlah 10.678 orang dari sebelumnya 7.114 orang dan yang telah selesai dilakukan pemantauan sebanyak 102 orang, ujar Mimi. (Maurit Simanungkalit)