JAKARTA (Independensi.com) – Sebagai upaya menahan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia dan mendukung imbauan terbaru pemerintah tentang penggunaan masker kain bagi orang-orang yang sehat, Bhinneka.Com menginisiasi gerakan #Mask4Indonesia.
Gerakan #Mask4Indonesia terfokus pada penyediaan masker kain yang juga efektif untuk mencegah transmisi cairan dari mulut, selama mematuhi standar physical distancing. Pembeli akan mendapatkan dua buah masker kain seharga Rp1.000, satu untuk diri sendiri dan satu untuk orang di sekitarnya. Apalagi pandemi Covid-19 sudah terjadi di 32 provinsi Indonesia (Sumber: Kementerian Kesehatan, 4 April 2020).
Dari langkah kecil ini, diharapkan dapat berkontribusi atas beberapa hal.
Pertama, membantu pemerintah menjaga ketersediaan pasokan masker medis bagi tenaga kesehatan dan orang-orang yang sakit.
kedua, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengenakan masker saat terpaksa harus berkegiatan di luar rumah, dengan cukup gunakan masker kain yang sesuai standar kesehatan dan bisa dicuci untuk penggunaan berulang kali; ketiga, membantu memfasilitasi dan menggerakkan roda perekonomian para pelaku UMKM yang belakangan ini mulai beralih memproduksi masker-masker kain; terakhir, gerakan ini juga turut mendorong anggota masyarakat untuk bisa membuat masker secara mandiri sesuai kemampuan, ditandai dengan adanya tutorial di situs Bhinneka.Com.
“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, akses untuk alat kesehatan sangat sulit, salah satunya adalah masker. Bila ada pun, harganya sudah tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Berangkat dari masalah tersebut, Bhinneka.Com berinisiatif mengadakan gerakan #Mask4Indonesia demi menyediakan masker kain untuk masyarakat. Dengan demikian, masker medis pun bisa difokuskan untuk kebutuhan para tenaga kesehatan dan pasien,” ujar Founder & CEO Bhinneka.Com, Hendrik Tio.
Badan kesehatan dunia di PBB atau World Health Organization (WHO) mengumumkan minimnya stok masker medis di seluruh penjuru dunia untuk mencegah penularan virus corona. Faktanya, harga masker di pasaran telah melonjak tajam hingga 20 kali lebih tinggi dari harga normal. Kekurangan persediaan masker ini menjadi masalah besar, mengingat pentingnya peran masker dalam mengurangi penyebaran virus mematikan ini.
Lebih lanjut lagi, pandemi Covid-19 turut berdampak besar dan kompleks daripada krisis ekonomi global yang terjadi 2008 silam. Penyebaran virus corona mengharuskan setiap orang untuk berdiam di rumah, hingga ekonomi pun harus turut berhenti. Sektor UMKM yang menjadi penyangga perekonomian saat krisis ekonomi global pun saat ini sedang menghadapi masa sulitnya.