Dalam foto yang diambil Senin 27 April 2020, seorang wanita berjalan melewati Gereja San Felipe de Neri yang bersejarah di Albuquerque, NM, ketika gereja dan toko-toko Kota Tua di dekatnya tetap tutup di bawah perintah kesehatan negara untuk menghentikan penyebaran COVID-19. . (AP / Russell Contreras)

Covid-19 Gereja Katolik New Mexico Terancam Bangkrut

Loading

ALBUQUERQUE (Independensi.com) – Sebuah komunitas Gereja Katolik Roma di Keuskupan Santa Fe di Negara Bagian New Mexico, Amerika Serikat, dilaporkan terancam bangkrut, karena tidak ada pemasukan berupa uang kolekte/derma dari umat selama wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

Keuskupan Agung Santa Fe, New Mexico, terletak di bagian selatan Amerika Serikat. Pada tahun 2008, negara bagian New Mexico memiliki jumlah penduduk sebesar 1.984.356 jiwa dan memiliki luas wilayah 315.194 kilometer persegi. Ibu kotanya adalah Santa Fe. New Mexico memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 6,27 jiwa/kilometer persegi.

National Chatolic Reporter (ncronline.org) berbasis di Kansas City, Amerika Serikat, mengutip Kantor Berita Nasional Amerika Serikat, Associated Press (AP), Kamis pagi, 30 April 2020, mengatakan, untuk mengurangi defisi anggaran Keuskupan Agung Santa Fe, tengah mengajukan permohonan pinjaman untuk bisnis skala kecil.

Keuskupan Agung Santa Fe mengklaim aplikasi pinjaman berbunga rendah yang harus diselesaikan entitas bahwa bisnis yang terlibat dalam proses kebangkrutan tidak akan disetujui.

Gereja Katolik di New Mexico, telah berjuang maksimal untuk membuat penggajian karena paroki belum mampu mengumpulkan kolekte selama Misa sejak Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham, mengeluarkan perintah kesehatan masyarakat yang melarang pertemuan di tempat umum.

Perintah lockdown dari Presiden Amerika Serikat, Donald John Trumpu, untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19, berdampak tersendatnya sumbangan umat Katolik pada tiap misa Hari Minggu, Hari Paskah, dan lain-lain bagi kelangsungan hidup Keuskupan Agung Santa Fe di New Mexico, Amerika Serikat.

Menurut nrconline.org, para pejabat Gereja Katolik mengatakan sebagian besar pendapatan mereka berasal dari kolekte, terutama selama Pekan Suci dan Minggu Paskah 2020.

Juru bicara Keuskupan Agung Santa Fe, Celine Radigan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Covid-19 dan lintasan yang tidak diketahui itu memiliki efek signifikan pada misi organisasi untuk “menjaga kesucian hidup dan menyediakan perawatan pastoral dan sumber daya kritis” ke lebih dari 90 paroki, 226 stasi dan 16 Sekolah Katolik.

Tanpa akses ke pinjaman berbunga rendah dan bantuan Federal Amerika Serikat, Keuskupan Agung Santa Fe, memungkinan melakukan langkah terburuk, yaitu memberhentikan sejumlah tenaga kerja.

Namun, Uskup Agung John C. Wester mengatakan kepada umat paroki untuk “tetap di jalur” dan mengindahkan nasihat dari para ahli kesehatan medis dan masyarakat. Umat Katolik di Keuskupan Agung Santa Fe, diminta tunduk kepada instruksi Pemerintah Federal Amerika Serikat, untuk disiplin kesehatan tingkat tinggi, mengantisipasi meluasnya wabah Covid-19.

Seperti gugatan yang diajukan di tempat lain di seluruh negeri, Keuskupan Agung Santa Fe, mengklaim bahwa Administrasi Bisnis Kecil melampaui kewenangannya dalam melarang perusahaan di Bab 11 untuk berpartisipasi dalam program pinjaman.

Badan itu mengatakan dalam aturan sementara bahwa memberikan pinjaman gaji kepada debitor yang bangkrut akan menghadirkan “risiko yang sangat tinggi.” (Aju)